Page 5 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 5

32 bulan upah menjadi 25 bulan, di mana 19 bulan dibayar pengusaha dan enam bulan dibayar
              BPJS Ketenagakerjaan.
              Sebagai  informasi  kembali,  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  menuai  kontroversi  karena  tetap
              dilanjutkan,  meski  ditolak  berbagai  elemen  masyarakat.  Bahkan  ,Komisi  Nasional  Hak  Asasi
              Manusia  (Komnas  HAM)  turut  meminta  pemerintah  dan  DPR  tidak  melanjutkan  pembahasan
              Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Berdasarkan kajian Komnas HAM, terdapat beberapa alasan RUU
              Ciptaker layak dihentikan.Pertama, prosedur perencanaan dan pembentukannya tidak sejalan
              dengan tata cara atau mekanisme yang diatur Pasal 5 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
              Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Kedua, terdapat penyimpangan asas hukum lex
              superior derogat legi inferior.

              Ketiga, RUU Ciptaker akan membutuhkan sekitar 516 peraturan pelaksana yang bertumpu pada
              kekuasaan  dan  kewenangan  eksekutif.  Sehingga,  berpotensi  memicu  penyalahgunaan
              wewenang (abuse of power). Keempat, akan ada UU superior serta menimbulkan kekacauan
              tatanan  dan  ketakpastian  hukum  saat  RUU  Ciptaker  disahkan.  Kelima,  kemunduran  atas
              kewajiban  negara  dalam  memenuhi  hak  pekerjaan  dan  penghidupan  yang  layak  serta
              mengakibatkan pelanggaran kewajiban realisasi progresif atas pemenuhan hak-hak sosial dan
              ekonomi.

              Keenam, pelemahan atas kewajiban negara untuk melindungi hak atas lingkungan hidup yang
              baik dan sehat karena pembatasan hak untuk berpartisipasi dan hak atas informasi. Ketujuh,
              relaksasi atas tata ruang dan wilayah demi kepentingan strategis nasional yang dilakukan tanpa
              memerlukan persetujuan atau rekomendasi dari institusi/lembaga pengawas kebijakan terkait.

              Kedelapan, kemunduran atas upaya menghormati, melindungi, dan memenuhi hak kepemilikan
              tanah melalui perubahan UU Nomor 2 Tahun 2012 terkait pengadaan tanah untuk kepentingan
              umum. Kesembilan, kemunduran atas upaya pemenuhan hak atas pangan, ketimpangan akses,
              dan kepemilikan sumber daya alam (SDA). Terakhir, politik penghukuman dalam RUU Cipta Kerja
              bernuansa diskriminatif.

              kbc  11.





































                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10