Page 425 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 425

"RUU Cipta Kerja memuat substansi pengaturan yang merugikan pekerja atau buruh Indonesia
              melalui perubahan beberapa ketentuan yang lebih menguntungkan pengusaha," ujar anggota
              Fraksi  PKS  Amin AK dalam rapat paripurna, Senin (5/10).

              Hal  ini  tercermin  dari  perubahan  pasal-pasal  yang  berkaitan  dengan  hubungan  kerja  dan
              pesangon. Selain itu, RUU Cipta Kerja dinilai memuat substansi yang bertentangan dengan politik
              hukum kebangsaan.

              "Kebijakan dalam RUU Cipta Kerja yang memuat substansi liberalisasi sumber daya alam yang
              dapat mengancam kedaulatan negara melalui pemberian kemudahan kepada pihak swasta," ujar
              Amin.

              Fraksi  PKS  tidak  menginginkan  RUU  Cipta  Kerja  bertentangan  dengan  undang-undang  dan
              merugikan masyarakat. Meski tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan
              dan menumbuhkan iklim investasi.

              Ada substansi pengaturan yang terdapat dalam RUU Cipta Kerja ini sangat kompleks, karena
              terdiri  dari  banyak  undang-undang  yang  akan  diubah.  Serta  memiliki  implikasi  yang  luas
              terhadap praktik kenegaraan, baik secara formil maupun materil.

              "Dengan memperhatikan itu semua, maka, Fraksi PKS menyatakan menolak RUU tentang Cipta
              Kerja untuk ditetapkan sebagai UU," ujar Amin.

              Diketahui, DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi undang-
              undang. Persetujuan diambil dalam Rapat Paripurna Masa Sidang IV tahun sidang 2020-2021
              yang digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/10) sore.

              Wakil Ketua  DPR  RI Azis Syamsuddin yang memimpin rapat menanyakan persetujuan para
              anggota yang hadir dalam forum tersebut. "Perlu kami sampaikan, berdasarkan yang telah kita
              simak  bersama.  Sekali  lagi  saya  memohon  persetujuan  di  forum  rapat  paripurna  ini,  bisa
              disepakati?" tanya Azis, Senin (5/10).

              "Setuju," dijawab serentak oleh anggota DPR yang hadir, diikuti ketukan palu oleh Azis tanda
              regulasi sapu jagat itu telah disahkan menjadi undang-undang.
































                                                           424
   420   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430