Page 484 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 484

"Selain itu, dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU No 39 Tahun 1999
              tentang HAM dan UU No 12/2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak
              Sipil dan Politik," ujar Said Iqbal dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews.com, Senin
              (5/10/2020).

              Menurut Iqbal, mogok nasional ini akan diikuti 2 juta buruh yang tergabung dalam sektor industi
              seperti kimia, energi, pertambangan, tekstil, garmen, sepatu, otomotif dan komponen, elektronik
              dan  komponen,  industri  besi  dan  baja,  farmasi  dan  kesehatan,  percetakan  dan  penerbitan,
              industri  pariwisata,  industri  semen,  telekomunikasi,  pekerja  transportasi,  pekerja  pelabuhan,
              logistik, perbankan, dan lain-lain.

              Adapun,  wilayah  yang  akan  mengikuti  mogok  nasional  antara  lain  Jakarta,  Bogor,  Depok,
              Tengerang Raya, Serang, Cilegon, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon, Bandung
              Raya,  Semarang,  Kendal,  Jepara,  Yogjakarta,  Surabaya,  Sidoarjo,  Gresik,  Mojokerto,  dan
              Pasuruan.

              Kemudian, Aceh, Padang, Solok, Medan, Deli Serdang, Sedang Bedagai, Batam, Bintan, Karimun,
              Muko-Muko,  Bengkulu,  Pekanbaru,  Palembang,  Bandar  Lampung,  Lampung  Selatan,
              Banjarmasin,  Palangkaraya,  Samarinda,  Mataram,  Lombok,  Ambon,  Makasar,  Gorontalo,
              Manadao, Bitung, Kendari, Morowali, Papua, dan Papua Barat.

              "Jadi provinsi-provinsi yang akan melakukan mogok nasional adalah Jawa Barat, Jakarta, Banten,
              Jogjakarta,  Jawa  Tengah,  Jawa  Timur,  Aceh,  Sumatera  Utara,  Sumatera  Selatan,  Kepulauan
              Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Lampung, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan
              Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara,
              Papua, dan Papua Barat," ujarnya.

              Dalam aksi mogok nasional nanti, buruh akan menyuarakan tujuh poin RUU Cipta Kerja yang
              dinilai menyengsarakan nasib buruh, antara lain tetap ada UMK tanpa syarat dan UMSK jangan
              hilang, nilai pesangon tidak berkurang, tidak boleh ada PKWT atau karyawan kontrak seumur
              hidup, tidak boleh ada outsourcing seumur hidup, waktu kerja tidak boleh eksploitatif, cuti dan
              hak  upah  atas  cuti  tidak  boleh  hilang,  karyawan  kontrak  dan  outsourcing  harus  mendapat
              jaminan kesehatan dan pensiun.

              "Sementara itu, terkait dengan PHK, sanski pidana kepada pengusaha, dan TKA harus tetap
              sesuai dengan isi UU No 13 Tahun 2003," pungkasnya. (wib).




























                                                           483
   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489