Page 489 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 489
Judul Puluhan Akademisi dari 30 PT Tolak RUU Cipta Kerja
Nama Media sinarharapan.co
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.sinarharapan.co/hukumdanpolitik/read/24483/puluhan
_akademisi_dari_30_pt_tolak_ruu_cipta_kerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-10-05 21:50:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Herdiansyah Hamzah (dosen di Universitas Mulawarman) Iya, 30 kampus
positive - Herdiansyah Hamzah (dosen di Universitas Mulawarman) Bagaimana mungkin sebuah
UU dapat dibentuk tidak sesuai prosedur. Terlebih lagi, semua proses pembentukan hukum ini
dilakukan di masa pandemi, sehingga sangat membatasi upaya memberi aspirasi untuk
mencegah pelanggaran hak-hak asasi manusia
negative - Herdiansyah Hamzah (dosen di Universitas Mulawarman) Mempertimbangkan
permasalahan mendasar tersebut dan serta menyimak potensi dampak kerusakan yang akan
ditimbulkannya secara sosial-ekonomi maka kami tegas menolak disahkannya RUU Cipta Kerja
(Omnibus Law)
Ringkasan
Puluhan akademisi dari 30 kampus di Indonesia menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang
baru disahkan DPR dalam sidang paripurna, Senin (5/10). Herdiansyah Hamzah, dosen di
Universitas Mulawarman, Samarinda, mengatakan sejauh ini tercatat ada 71 akademisi yang
menyampaikan penolakan terhadap pegesahan RUU tersebut. Jumlahnya pun masih akan terus
bertambah.
PULUHAN AKADEMISI DARI 30 PT TOLAK RUU CIPTA KERJA
JAKARTA--Puluhan akademisi dari 30 kampus di Indonesia menolak Omnibus Law RUU Cipta
Kerja yang baru disahkan DPR dalam sidang paripurna, Senin (5/10). Herdiansyah Hamzah,
dosen di Universitas Mulawarman, Samarinda, mengatakan sejauh ini tercatat ada 71 akademisi
yang menyampaikan penolakan terhadap pegesahan RUU tersebut. Jumlahnya pun masih akan
terus bertambah.
Ia juga membenarkan akademisi-akademisi itu berasal dari berbagai kampus di Indonesia.
Sejauh ini, sudah ada 30 kampus yang terdata. "Iya, 30 kampus," ujarnya melalui pesan
488