Page 494 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 494

Ringkasan

              Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  resmi  disahkan  menjadi  Undang-
              Undang (UU) hari ini. Menteri Koordinator Perekonomian,  Airlangga Hartarto  , mengatakan UU
              Ciptaker  membuat  para  tenaga  kerja  akan  banyak  terbantu.  Harapannya  bisa  meningkatkan
              produktivitas.



              MENKO AIRLANGGA BLAK-BLAKAN SOAL RAGAM KEUNTUNGAN BAGI PEKERJA
              DARI UU CIPTA KERJA

              Merdeka.com  -    Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  resmi  disahkan
              menjadi Undang-Undang (UU) hari ini. Menteri Koordinator Perekonomian,  Airlangga Hartarto
              , mengatakan UU Ciptaker membuat para tenaga kerja akan banyak terbantu. Harapannya bisa
              meningkatkan produktivitas.

              Dia menyebutkan, dalam UU Ciptaker, salah satunya sudah diatur tentang bonus yang akan
              diterima para buruh. Bahkan telah diatur pula jam lembur para buruh.

              "Dalam UU tersebut sudah diatur bonus yang diterima buruh berbasis kinerja. Jumlah maksimal
              jam lembur juga ditambah dari tiga jam menjadi empat jam per hari. Ini tentunya menjadikan
              buruh lebih produktif," ujar Menko Airlangga di Gedung DPR RI, Senin (5/10).

              Menko  Airlangga  menambahkan,  dalam  UU  Ciptaker,  disebutkan  bahwa  pemerintah  akan
              membantu para karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan memberikan
              berbagai pelatihan kerja. Selain itu, jika belum mendapatkan pekerjaan, maka pemerintah akan
              memberikan bantuan berupa uang tunai, yang akan dibayarkan selama enam bulan oleh BPJS
              Ketenagakerjaan.
              "Melaui UU Cipta Kerja, pemerintah hadir untuk membantu para karyawan yang di-PHK. Kalau
              belum  dapat  kerja,  mereka  akan  dapat  bantuan  berupa  gaji  dari  BPJS  Ketenagakerjaan,
              formatnya adalah asuransi," ujar Menko Airlangga.

              Menko Airlangga mengatakan bahwa selama ini, belum pernah ada jaminan terhadap tenaga
              kerja  yang  terkena  PHK.  Sehingga,  dia  merasa  masyarakat  perlu  menerima  tujuan  baik
              pemerintah melalui UU Ciptaker.

              "Ini yang belum pernah terjadi. Sebelumnya hanya ada jaminan kematian, jaminan kecelakaan
              kerja, dan jaminan hari tua. Siapa yang menjamin apabila terjadi PHK?," tambahnya.

              Dia mengaku sangat meyayangkan pemikiran sekelompok organisasi buruh yang masih berpikir
              negatif dalam menanggapi perubahan aturan ketenagakerjaan pada UU Cipta Kerja. Menurutnya,
              akan lebih baik bila para buruh maupun perusahaan bisa melihat manfaat baik dari disahkannya
              UU Ciptaker, yaitu produktivitas yang bertambah.

              "Pekerja harus memikirkan produktivitas, bukan memikirkan PHK, itu tidak tepat. Jadi selama
              perusahaan ini positif membawa keuntungan, pekerja juga akan lebih berpikir mengenai upah.
              Baik Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupaten/ Kota," kata dia.

              Serikat Buruh Soal Pengesahan UU Cipta Kerja: Kami Sangat Kecewa Luar Biasa  Wakil Ketua
              Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Jumisih, mengutarakan kekecewaannya kepada
              Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-
              Undang. Pengesahan tersebut, dianggap terlalu cepat dan sangat merugikan buruh di tengah
              kondisi terjadi sekarang ini.



                                                           493
   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499