Page 492 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 492

8 Oktober 2020. Dia mengatakan bahwa aspirasi serikat pekerja/buruh telah  dia terima dan
              pahami sejak awal tahun ini.
              Dia menjelaskan bahwa selama ini pihaknya telah mencari titik keseimbangan terkait  Omnibus
              Law  RUU Cipta Kerja yang kini berubah menjadi undang-undang (UU). Meski dia memahami,
              pada  akhirnya  Omnibus  Law  UU  Ciptaker  telah  disahkan  pada  hari  ini  melalui  Rapat  Sidang
              Paripurna  di  Gedung  DPR  RI.  Berikut  pesan  terbuka  Menaker  kepada  serikat  pekerja/buruh:
              "Sejak awal 2020 kita telah mulai berdialog tentang RUU Cipta Kerja, baik secara formal melalui
              lembaga  Tripartit,  maupun  secara  informal.  Aspirasi  kalian  sudah  kami  dengar,  sudah  kami
              pahami. Sedapat mungkin aspirasi ini kami sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang
              sama  kami  juga  menerima  aspirasi  dari  berbagai  kalangan."    "Saya  berupaya  mencari  titik
              keseimbangan antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan
              orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan. Tidak mudah
              memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya."  "Saya paham ada di antara teman-
              teman yang kecewa atau belum puas. Saya menerima dan mengerti. Ingatlah, hati saya bersama
              kalian dan bersama mereka yang masih menganggur."  "Terkait rencana mogok nasional, saya
              meminta  agar  dipikirkan  lagi  dengan  tenang  karena  situasi  jelas  tidak  memungkinkan  untuk
              turun  ke  jalan,  untuk berkumpul.  Pandemi  covid  masih  tinggi,  masih  belum  ada  vaksinnya."
              "Pertimbangkan ulang rencana mogok itu.

              "Karena  sudah  banyak  yang  diakomodir,  maka  mogok  menjadi  tidak  relevan.  Lupakanlah
              rencana itu. Jangan ambil risiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di
              rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat."  "Saya mengajak kita kembali duduk bareng.
              Dengan semangat untuk melindungi yang sedang bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang
              masih  nganggur.  Saya  dengan  antusias  menunggu  kehadiran  teman-teman  di  meja  dialog,
              bukan  di  jalanan.  Saya  percaya  kita  selalu  bisa  menemukan  jalan  tengah  yang  saling
              menenangkan.  Kita  sedang  berupaya  menyalakan  lilin  dan  bukan  menyalahkan  kegelapan."
              Seperti diberitakan, DPR telah mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-
              undang melalui rapat paripurna, Senin (5/10/2020). Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengetuk
              palu tanda pengesahan setelah mendapatkan persetujuan dari semua peserta rapat.

              Ketua  Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  Supratman  Andi  Agtas  dalam  pemaparannya  di  rapat
              paripurna menjelaskan, RUU Cipta Kerja dibahas melalui 64 kali rapat sejak 20 April hingga 3
              Oktober 2020. RUU Cipta Kerja terdiri atas 15 bab dan 174 pasal.

              "Baleg bersama pemerintah dan DPD telah melaksanakan rapat sebanyak 64 kali: dua kali rapat
              kerja, 56 kali rapat panja, dan enam kali rapat timus/timsin yang dilakukan mulai Senin sampai
              Minggu, dimulai pagi hingga malam dini hari," ujar Supratman.
              "Bahkan masa reses tetap melakukan rapat baik di dalam maupun luar gedung atas persetujuan
              pimpinan DPR," tutur dia.





















                                                           491
   487   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497