Page 291 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 291

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. sendiri telah menerbitkan aturan mengenai pemberian
              THR  untuk  Lebaran  2021.  Aturan  tersebut  tertuang  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IVZ2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Berdasarkan  SE  tersebut,  THR  keagamaan  diberikan  kepada  pekerja  atau  buruh  yang  telah
              mempunyai  masa  kerja  satu  bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih.  THR  diberikan  kepada
              pekerja atau buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian
              kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              THR wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  telah  menerbitkan  aturan  mengenai  pemberian
              Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Lebaran 2021. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran
              (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan  Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya
              Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja Buruh di Perusahaan.
              "Pemberian THR Keagamaan bagi pekerja/buruh merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan
              pekerja'buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan. Secara khusus, dalam
              masa  pemulihan  ekonomi  ini,  THR  tentu  dapat  menstimulus  konsumsi  masyarakat  yang
              mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas Ida belum lama ini.
              Dalam aturan tersebut bagi pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara
              terus menerus atau lebih. THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.

              Sementara bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus
              menerus,  tetapi  kurang  dari  12  bulan,  THR  diberikan  secara  proporsional  sesuai  dengan
              perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              Adapun bagi pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang telah
              mempunyai masa kera 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Sedangkan THR bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan,
              upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              Dalam surat edaran tersebut, Menaker Ida menyatakan bahwa SE pelaksanaan THR berdasarkan
              Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  dan  Peraturan  Menteri
              Ketenagakerjaan  Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan. Menaker Ida meminta perusahaan agar waktu pembayaran THR
              Keagamaan dilakukan paling lama 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

              "Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan pekerja'buruh yang bersangkutan," jelas Menaker Ida.

              Adapun dalam pelaksanaannya, pembayaran THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh
              yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

              (net/K-1)










                                                           290
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296