Page 132 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 132
ADA ATURAN BARU, PEKERJA BISA DAPAT MANFAAT PEMBIAYAAN RUMAH DI
PROGRAM JHT JAMSOSTEK
BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) mensosialisasikan Manfaat Layanan Tambahan (MLT)
berupa fasilitas pembiayaan rumah dalam Program Jaminan Hari Tua (JHT).
Program ini diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pemberian, Persyaratan, dan Jenis Manfaat Layanan Tambahan (MLT) dalam Program Jaminan
Hari Tua (JHT).
Terdapat tiga jenis MLT dari Program JHT sesuai Permenaker 17/2021, yakni Pembiayaan Uang
Muka Perumahan (PUMP), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Pinjaman Renovasi Perumahan
(PRP). Selain itu, MLT Program JHT ini bisa dipergunakan oleh para peserta JHT dengan
beberapa syarat, antara lain belum memiliki rumah, terdaftar sebagai peserta JHT selama
minimal satu tahun, tertib administrasi, dan aktif membayar iuran, dan perusahaan tempat
bekerja bukan Perusahaan Daftar Sebagian.
Agar memudahkan pekerja mengakses MLT Program JHT, pembiayaan tersebut disalurkan oleh
bank-bank Himbara dan bank daerah yang telah menjalin kerjasama dengan BPJamsostek serta
Asosiasi Bank Daerah (Asbanda).
Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenaker Indah Anggoro Putri,
menyatakan bahwa Permen 17/2021 ini merupakan hasil evaluasi bersama antara pemerintah
dan stakeholder lainnya terkait MLT ini yang sebelumnya diatur dalam Permenakes 35/2016.
"Permen baru ini, baru saja diundangkan per September lalu, sebagai wujud konkret kepedulian
pemerintah terhadap kesejahteraan dan perlindungan masyarakat. MLT ini memberi memberikan
layanan tambahan dari dana JHT untuk kebutuhan primer yaitu rumah, agar pekerja bisa
memiliki rumah dengan harga yang terjangkau," ungkap Putri saat konferensi pers virtual, Rabu
(3/11).
Putri menjelaskan, MLT sudah ada sejak 2016 lalu namun tidak begitu banyak yang
memanfaatkan. Salah satu masalahnya karena kurangnya sosialisasi dan juga daya tarik.
Selain itu, belum adanya pengaturan dasar perhitungan suku bunga deposito penempatan
(funding), banyaknya pekerja yang akan mengambil MLT tidak memenuhi persyaratan sebagai
debitur bank.
"Setelah direvisi kami berharap makin banyak orang yang memanfaatkan dan bisa memiliki
rumah. Apalagi ke depan, kami akan terus melakukan sosialisasi dengan beragam stakeholder
agar program ini bisa semakin banyak dimanfaatkan pekerja untuk bisa memiliki rumah dengan
harga terjangkau," kata Putri.
Sementara itu, Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan, program untuk
memiliki rumah ini adalah program yang sangat dibutuhkan. Dengan adanya MLT ini semakin
memperbesar manfaat kepesertaan bagi para pekerja.
Pasalnya, selama ini banyak yang tidak mau ikut BPJS Ketenagakerjaan karena merasa tidak bisa
dimanfaatkan dan belum menjadi hal yang penting.
"Dengan program ini, para pekerja dapat memperoleh jaminan untuk masa tua saat tidak lagi
bekerja, peserta JHT juga bisa mendapatkan rumah sebagai kebutuhan utama, karena ada
tambahan layanan yang bisa digunakan, sehingga BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya gerbang
perlindungan namun juga membantu kebutuhan," kata Anggoro.
131