Page 137 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 137

Berdasarkan laporan BPJS Ketenagakerjaan, realisasi penyaluran MLT mencapai Rp655,49 miliar
              dari 2017 hingga 2021. Perinciannya, penyaluran untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar
              RP646,51 miliar dan Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP) sebesar Rp8,97 miliar.

              Adapun, realisasi pembangunan rumah bagi pekerja itu selama lima tahun terakhir mencapai
              2.384 unit. Sementara itu, tercatat 191 pinjaman diajukan untuk merenovasi rumah.

              Berdasarkan laporan BPJS Ketenagakerjaan, realisasi dana investasi yang dikelola menyentuh di
              angka Rp514,74 triliun sampai dengan Agustus 2021. Sampai dengan akhir tahun ini, badan
              pengelola iuran pekerja itu menargetkan dana investasi dapat mencapai Rp542,41 triliun atau
              tumbuh 11,36 persen dari posisi sepanjang 2020 yang sebesar Rp487,06 triliun.

              Sebelumnya,  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  memberikan  sejumlah  kemudahan
              baru bagi pekerja untuk memiliki rumah lewat fasilitas pembiayaan perumahan yang dibiayai
              dari dana investasi program jaminan hari tua atau JHT. Kemudahan baru fasilitas pembiayaan
              itu  tertuang  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  No.  17/2021  yang  baru  diundangkan
              pada 29 September 2021.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-JSK)
              Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan kementeriannya mengevaluasi kembali sejumlah
              fasilitas pembiayaan yang ada pada manfaat layanan tambahan (MLT) program JHT. Alasannya,
              realisasi penyaluran MLT perumahan bagi pekerja atau buruh mengalami penurunan yang drastis
              selama tiga tahun terakhir.

              "Sejak 2017 MLT ini sudah ada tetapi kenapa kok kurang banyak yang menggunakannya, kami
              mengevaluasi diri ternyata pemerintah kurang mensosialisasikan kepada pekerja, selain itu daya
              tarik MLT juga kurang karena bunga terlalu tinggi jadi apa bedanya dengan KPR biasa," kata
              Putri saat mengadakan konferensi pers, Jakarta, Rabu (3/11/2021).

              Lewat  evaluasi  yang  termaktub  dalam  Permenaker  itu,  Putri  mengatakan,  kementeriannya
              memberikan keringanan bunga pinjaman yang relatif dapat bersaing dengan program KPR dari
              swasta. Selain itu, pekerja yang sudah menggunakan program KPR dapat pindah ke MLT untuk
              melanjutkan pembiayaan rumah mereka.



































                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142