Page 89 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 89

BPJAMSOSTEK: PROGRAM PEMBIAYAAN PERUMAHAN DORONG KEPESERTAAN

              BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek berharap program Manfaat Layanan Tambahan (MLT)
              berupa fasilitas pembiayaan perumahan bagi peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) dapat
              mendorong peningkatan kepesertaan BPJamsostek.

              Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan, banyak pekerja yang enggan
              menjadi peserta BPJamsostek lantaran merasa masih belum perlu. Hal ini disebabkan masih
              banyak  yang  berpikir  bahwa  program-program  jaminan  sosial  yang  ditawarkan  tidak  dapat
              dirasakan langsung saat ini juga.

              "Kalau kami tawarkan jaminan sosial tenaga kerja, banyak yang berpikir manfaatnya masih nanti
              kalau terjadi risiko, ketika sudah memasuki hari tua, atau sudah pensiun.

              Sense  of  urgency  itu  yang  mestinya  bisa  terbangun  dengan  MLT,  karena  rumah  ini  kan
              kebutuhan pokok," ujar Anggoro, Rabu (3/11/2021).

              Dengan  program  MLT  yang  manfaatnya  bisa  segera  dirasakan  oleh  peserta,  dia  berharap
              kepesertaan BPJamsostek bisa meningkat.

              "Penetrasi  kami  masih  30  persen.  Banyak  pekerja  belum  jadi  perserta,  selain  karena  belum
              aware, juga merasa belum perlu. Harapan dengan program MLT ini dapat memberikan daya
              dorong  untuk  pekerja  menyegerakan  diri  bergabung  karena  ada  manfaat  untuk  saat  ini,"
              katanya.
              Pemerintah baru saja menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2021
              tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata
              Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis Manfaat Layanan Tambahan dalam Program Jaminan
              Hari Tua. Melalui beleid ini, pemerintah memberikan manfaat layanan tambahan dari dana JHT
              agar pekerja dapat memiliki rumah sendiri.

              Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan Indah
              Anggoro Putri menuturkan, sejak 2016, program MLT belum banyak dimanfaatkan oleh para
              pekerja. Minimnya minat pekerja untuk memanfaatkan program MLT ini disebabkan kurangnya
              sosialisasi pemerintah kepada para pekerja dan pemberi kerja.

              "Sejak 2016, MLT ini sudah ada tapi tidak banyak yang menggunakan, pekerja sepertinya tidak
              tertarik.  Kami  kurang  sosialisasi  bahwa  dana  JHT  yang  pekerja  iurkan  sebenarnya  dapat
              dimanfaatkan dalam bentuk perumahan. Kemudian daya tarik tidak ada, bunga terlalu tinggi,
              bank-bank penyalur juga kurang memberikan pelayanan khusus yang memudahkan bagi pekerja
              ambil layanan MLT ini. Makanya kami merevisi Permenaker 35 Tahun 2016," tutur Indah.

              Dalam Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 tersebut, kata Indah, terdapat sejumlah kemudahan
              yang diberikan, seperti bunga yang lebih rendah, kemudahan pengalihan KPR [kredit pemilikan
              rumah] umum atau komersial menjadi KPR MLT, dan perluasan bank penyalur.















                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94