Page 151 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 151
GELIAT UPAYA PELESTARIAN ULOS LEWAT PARA PENENUNNYA
Wastra nusantara termasuk Ulos yang menjadi kain khas masyarakat Batak terus diupayakan
pelestariannya termasuk menjadikannya sebagai bagian dari produk fesyen yang penuh dengan
warna.
Hal ini tak lepas dari usaha meningkatkan kemampuan para penenun termasuk dalam
merancang kain hingga menjadi produk fesyen, menurut Staf Khusus Kementerian
Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari.
"Selain skill menenun ditingkatkan, juga kemampuan mereka mendesain kain tenun menjadi
barang fesyen atau barang fesyen yang dikombinasikan sehingga colorfull," kata dia dalam
konferensi pers daring memperingati Hari Ulos Nasional 2021 bertajuk "Bangga Bertenun Bangga
Berbudaya," dikutip Sabtu.
Menurut Dita, para penenun yang sudah bergelut menjalani profesinya sejak lama juga perlu
mendapatkan pengakuan salah satunya melalui pemberian sertifikasi.
Indonesia saat ini sudah memiliki standar kompetensi kerja nasional khusus bidang tenun
tradisional. Dengan standar ini, maka ada bekal dalam pembuatan program pelatihan hingga
pengembangan instruktur latih.
Nantinya, mereka yang sudah mendapatkan sertifikasi sebagai instruktur bisa melakukan
pelatihan di manapun. Di sisi lain, peluang melatih calon penenun maupun peningkatan
kemampuan penenun yang sudah eksis juga menjadi terbuka lebar.
Tak hanya perkara kemampuan menenun, Dita juga menilai pentingnya bantuan dari sisi
pembiayaan dan pendampingan agar para penenun bisa lebih mandiri dan memiliki daya tawar
terhadap para tengkulak atau kerap disebut tauke. Dia menyadari, para penenun kerap tercekik
bunga yang sangat tinggi.
Tantangan yang dihadapi para penenun juga disadari pemerintah daerah, salah satunya
Pemerintah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Eddy
Keleng Ate Berutu mengatakan, bergantungnya para penenun pada penyuplai dana dengan
tawaran bunga sangat tinggi menyebabkan ekonomi mereka tidak bisa bertumbuh. Dari sisi
pemasaran, ketergantungan pada tauke membuat penenun tidak berdaya menunjukkan daya
tawar.
Menurut Eddy, pemerintah daerah sebenarnya berupaya mendorong dan meningkatkan
keberlangsungan industri kerajinan dan kreatif, termasuk pelestarian dan pengembangan Ulos
melalui berbagai strategi antara lain pemberian stimulus kepada UMKM dan Koperasi, pelatihan
dan pendampingan bagi UMKM untuk peningkatan kualitas produksi dan pemasaran.
Pelestarian berbasis komunitas Selaras dengan upaya pelestarian Ulos, Kementerian
Ketenagakerjaan bekerja sama Tobatenun sebagai mitra strategis untuk memberdayakan para
penenun Ulos, salah satunya di Toba.
"Kerja sama antara Kemnaker dengan Tobatenun ini adalah perwujudan dari program perluasan
kesempatan kerja yang dimiliki Kemnaker untuk melatih, membina dan manajemen pemasaran
para perajin ulos di sekitar danau Toba," tutur Dita.
Dia mengatakan, Kemenaker bersama Tobatenun merancang roadmap usaha yang dapat
menguntungkan dan memberikan dampak kesejahteraan kepada UMKM Ulos.
150