Page 156 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 156
konferensi pers daring memperingati Hari Ulos Nasional 2021 bertajuk "Bangga Bertenun Bangga
Berbudaya," seperti dilansir dari Antara.
Menurut Dita, para penenun yang sudah bergelut menjalani profesinya sejak lama juga perlu
mendapatkan pengakuan salah satunya melalui pemberian sertifikasi.
Indonesia saat ini sudah memiliki standar kompetensi kerja nasional khusus bidang tenun
tradisional. Dengan standar ini, maka ada bekal dalam pembuatan program pelatihan hingga
pengembangan instruktur latih.
Nantinya, mereka yang sudah mendapatkan sertifikasi sebagai instruktur bisa melakukan
pelatihan di manapun. Di sisi lain, peluang melatih calon penenun maupun peningkatan
kemampuan penenun yang sudah eksis juga menjadi terbuka lebar.
Tak hanya perkara kemampuan menenun, Dita juga menilai pentingnya bantuan dari sisi
pembiayaan dan pendampingan agar para penenun bisa lebih mandiri dan memiliki daya tawar
terhadap para tengkulak atau kerap disebut tauke. Dia menyadari, para penenun kerap tercekik
bunga yang sangat tinggi.
Tantangan yang dihadapi para penenun juga disadari pemerintah daerah, salah satunya
Pemerintah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, bergantungnya
para penenun pada penyuplai dana dengan tawaran bunga sangat tinggi menyebabkan ekonomi
mereka tidak bisa bertumbuh. Dari sisi pemasaran, ketergantungan pada tauke membuat
penenun tidak berdaya menunjukkan daya tawar.
Menurut Eddy, pemerintah daerah sebenarnya berupaya mendorong dan meningkatkan
keberlangsungan industri kerajinan dan kreatif, termasuk pelestarian dan pengembangan Ulos
melalui berbagai strategi antara lain pemberian stimulus kepada UMKM dan Koperasi, pelatihan
dan pendampingan bagi UMKM untuk peningkatan kualitas produksi dan pemasaran.
155