Page 390 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 390

"Keempat PP tersebut merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk menempatkan
              tenaga  kerja  dan  pekerja/buruh  Indonesia  sebagai  aset  penting  bangsa  yang  produktif  dan
              tangguh. Hal itu juga yang selalu disampaikan Bu Ida Fauziyah," tutur Putri.

              Putri  menyampaikan  muatan  PP  tersebut  ada  yang  bersifat  tetap,  yaitu  mempertahankan
              ketentuan yang lama atau yang dimaksudkan sebagai penegasan dan ada juga yang mengubah
              ketentuan yang lama, yaitu dengan menghapus maupun mengatur materi yang baru.

              Kehadiran UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya, lanjut Putri, bukan untuk mendegradasi
              kualitas  PP  atau  PKB.  Sebab,  perubahan  peraturan  perundang-undangan  tidak  serta  merta
              mengubah ketentuan PP atau PKB yang masih berlaku, kecuali dilakukan perubahan atas dasar
              kesepakatan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha.

              "Adapun terkait kesepakatan dalam PKB, hakikatnya adalah kesepakatan kedua belah pihak yang
              merupakan undang-undang bagi para pihak," ujarnya.

              Sementara  itu,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Provinsi  D.I.Yogyakarta  Aria  Nugrahadi
              menyampaikan data dari wajib lapor ketenagakerjaan triwulan II di Daerah Istimewa Yogyakarta
              menunjukkan dari 5349 perusahaan di DIY, 1182 di antaranya memiliki PP dan 465 perusahaan
              sudah memiliki PKB. Aria mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
              sarana hubungan industrial tersebut.
              "Pembinaan  pembinaan  terus  kami  lakukan,  adanya  e-PP  dan  e-PKB  juga  mempermudah
              pencatatan  dan  pendaftaran.  Untuk  itu  kami  berharap  dengan  dilaksanakannya  kegiatan  ini
              dapat  mendukung  dan meningkatkan jumlah  perusahaan  yang  membuat  PP  maupun PKB  di
              wilayah Yogyakarta," papar Aria.

              Sebagai  informasi,  kegiatan  dialog  diselenggarakan  sekaligus  untuk  mendengarkan  dan
              memberikan  rekomendasi  konkret  bagi  dua  sektor  pekerjaan  yang  terdampak  pandemi,  di
              antaranya yakni pada sektor pariwisata dan pada sektor garmen di wilayah Yogyakarta





































                                                           389
   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395