Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 113
Atas hal ini Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian
Iskandar Simorangkir mengatakan, situasi ini menunjukan menurunnya produktivitas.
"Kalau berdasarkan data BPS terakhir 46,4 juta angkatan kerja kita itu bekerja paruh waktu. Ini
artinya apa? ini belum optimal produktivitas dari tenaga kerja yang paruh waktu tadi," kata
Iskandar dalam sebuah diskusi secara virtual, Rabu (2/12/2020).
Maka dari itu kata dia dibutuhkan sebuah terobosan agar para pekerja paruh waktu itu yang
jumlahnya banyak sekali, bisa dipindahkan ke angkatan kerja penuh waktu, salah satu caranya
kata dia lewat UU Cipta Kerja.
"Maka dari itu, ini perlu suatu terobosan untuk bisa menyerap tenaga kerja Indonesia tadi baik
itu tenaga kerja baru, maupun pengangguran yang ada, maupun orang yang belum bekerja
secara optimal tadi," paparnya.
Dengan UU Cipta Kerja kata dia, dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan memudahkan
pembukaan usaha baru sekaligus memulihkan perekonomian pasca pandemi.
Dia menambahkan, penerapan UU Cipta Kerja ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum agar
bangsa Indonesia bisa melompat ke depan untuk menjadi negara yang maju. Sekaligus
melakukan transformasi ekonomi secara besar-besaran.
"Oleh karena itu kita butuh investasi untuk menyerap tenaga kerja dari pekerja baru, dari
pengangguran, dari yang setengah bekerja tadi. Oleh karena itu apa yang perlu kita lakukan?
Transformasi ekonomi," pungkasnya.
112