Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 38
IZIN P3MI YANG MANIPULATIF TES PROKES BAKAL DICABUT
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani geram dengan
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang tidak menjalankan protokol
kesehatan (prokes) ketat.
DIA mengancam bakal mencabut izin usaha bagi P3MI yang tidak melakukan tes secara benar,
manipulatif atau fiktif.
Hal itu ditegaskan Benny usai ditemukannya 85 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tiba pada
Oktober-November 2020 di Taiwan terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurutnya, Indonesia serius dalam menangani Covid-19 karena keselamatan PMI adalah
hukum tertinggi. Untuk itu. pada 9 September 2020. BP2MI mengeluarkan surat edaran yang
mewajibkan PMI melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebelum berangkat ke negara
penempatan.
"Padahal surat edaran itu kami keluarkan sebelum otoritas Taiwan mengeluarkan ketentuan
untuk swab PCR. Bagi kami, adanya 85 PMI yang terkonfirmasi positif di Taiwan adalah masalah
yang sangat serius," ungkap Benny saat jumpa wartawan di Kantor BP2MI, Jakarta, kemarin.
Benny memastikan, BP2MI bakal memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan P3MI yang tidak
menjalankan prokes ketat. Sanksi itu akan dicantumkam dalam revisi surat edaran pelaksanaan
penempatan PMI.
"Kami akan cantumkan hal-hal yang lebih detail, prinsipal dan mencantumkan sanksi yang akan
kami jatuhkan pada surat edaran revisi tersebut jika di kemudian hari ditemukan P3MI tidak
sungguh-sungguh melaksanakan protokol kesehatan," tegas Benny.
Surat edaran itu nantinya akan mewajibkan PMI di masa penempatan harus beradaptasi dengan
kebiasaan baru, yakni melakukan tes usap atau PCR sebelum berangkat ke negara penempatan.
Jika terbukti sarana kesehatan yang digunakan P3MI tidak melakukan tes secara benar,
manipulatif atau fiktif, BP2MI akan merekomendasikan Kementerian Kesehatan untuk mencabut
izin sarana kesehatan (sarkes) yang diduga memalsukan hasil tes PCR.
Sejalan dengan itu, pihaknya akan membuat tim khusus berkolaborasi dengan TETO (Taipei
Economic and Trade Office alias Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei) untuk melakukan
pengetatan, pengawasan dan evaluasi, sejauh mana P3MI efektif dan konsisten melakukan tes
PCR untuk para PMI sebelum berangkat ke negara penempatan.
Benny juga bakal memanggil 14 perusahaan P3MI yang mengirimkan 85 pekerja terinfeksi Covid-
19 ke Taiwan dan menyebabkan penangguhan penerimaan PMI oleh wilayah tersebut.
Akibat dari penemuan klaster dari PMI, Taiwan memutuskan menangguhkan pekerja asal
Indonesia selama dua pekan, yaitu periode 4-17 Desember 2020. Penangguhan itu tidak akan
otomatis dibuka setelah periodenya habis.
"Hari Senin (7/12) kami akan memanggil 14 perusahaan tadi dan klinik atau sarana kesehatan
yang digunakan P3MI untuk melaksanakan swab test atau PCR kepada para pekerja migran
Indonesia. Kami akan melakukan penyelidikan secara serius," kata Benny. qar
37