Page 90 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 90

Kepala BP2MI Benny Rhamdani, telah bertemu dengan TETO, perwakilan otoritas Taiwan di
              Indonesia,   guna    mendapatkan     klarifikasi   terkait   pengumuman    otoritas   Taiwan
              tersebut."Indonesia serius dalam menangani Covid-19 karena keselamatan PMI adalah hukum
              tertinggi. Pada tanggal 9 September 2020, BP2MI mengeluarkan Surat Edaran yang mewajibkan
              PMI  melakukan  tes  PCR  sebelum  berangkat  ke  negara  penempatan.  Surat  Edaran  ini  kami
              keluarkan bahkan sebelum Otoritas Taiwan mengeluarkan ketentuan untuk swab PCR. Bagi kami,
              adanya 85 PMI yang terkonfirmasi positif di Taiwan adalah masalah yang sangat serius," ungkap
              Benny saat Konferensi Pers di Kantor BP2MI, Jakarta, Rabu (2/12/2020).
              Seperti diketahui, otoritas Taiwan menetapkan suspensi terhadap penempatan PMI ke Taiwan
              selama 2 minggu dari tanggal 4-17 Desember 2020 dan akan menginformasikan lebih lanjut
              mengenai  penerimaan  PMI  ke  Taiwan  setelah  tanggal  17  Desember  2020.  Adapun  bagi  14
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesai (P3MI) yang menjadi sumber cluster positif
              Covid-19  dari  85  PMI  tersebut,  hanya  dapat  menempatkan  kembali  ke  Taiwan  jika  telah
              mendapatkan  rekomendasi  dari  Kementerian  Kesehatan  RI  dan  BP2MI  dan  mendapatkan
              persetujuan CDC Taiwan.

              Kepala  BP2MI  menanggapi  hal  ini  dengan  menegaskan  akan  merekomendasikan  kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan RI agar P3MI yang melanggar protokol kesehatan dan terbukti
              tidak melakukan tes PCR terhadap PMI untuk dicabut izinnya."BP2MI akan merekomendasikan
              pula  kepada  Kementerian  Kesehatan  RI  agar  sarana  kesehatan  (sarkes)  yang  diduga
              memalsukan hasil tes PCR untuk dicabut izinnya. Sejalan dengan itu, kami akan membuat tim
              khusus berkolaborasi dengan TETO untuk melakukan pengetatan, pengawasan, dan evaluasi,
              sejauh mana P3MI secara efektif dan konsisten melakukan tes PCR untuk para PMI sebelum
              berangkat ke negara penempatan," ujar Benny.

              Disampaikan pula bahwa BP2MI akan mengundang P3MI dan Sarkes pada Senin (7/12/2020)
              untuk memberikan arahan terkait penempatan PMI di masa pandemi covid-19 ini. P3MI yang
              diundang harus membawa nama-nama PMI yang akan dan sudah dikirim ke Taiwan dan bukti-
              bukti pemeriksaan PCR.

              "Bersamaan dengan itu, BP2MI juga meminta bantuan otoritas Taiwan untuk menginformasikan
              dengan  lengkap  nama-nama  PMI  yang  terkonfirmasi  Covid-19  sebagai  referensi  untuk
              melakukan tracing di dalam negeri. BP2MI akan melakukan revisi terhadap Surat Edaran Kepala
              BP2MI tanggal 9 September 2020 yang lebih kuat dengan mencantumkan sanksi terhadap P3MI
              yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan tidak dapat membuktikan hasil
              PCR yang valid.


























                                                           89
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95