Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MARET 2021
P. 49

Setelah melalui berbagai dinamika perdebatan dan perbedaan pandangan, akhirnya keempat PP
              telah terselesaikan dan diundangkan.
              "Dalam rangkaian pertemuan tersebut, kita telah melewati dinamika perdebatan dan perbedaan
              pandangan.  Namun  di  balik  dinamika  tersebut,  kita  memiliki  semangat  yang  sama  yaitu
              memajukan  kepentingan  nasional  dan  kesejahteraan  rakyat  Indonesia,"  kata  Menteri
              Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  dalam  Penutupan  Resmi  Pertemuan  Tripartit
              Pembahasan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja (Substansi Ketenagakerjaan),
              di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

              Untuk  hal  ini,  Menaker  menyatakan  apresiasi  kepada  seluruh  stakeholders  yang  terlibat.
              Pembahasan 4 PP tersebut dimulai dengan kick off pada 20 Oktober 2020.

              UU Cipta Kerja bertujuan menciptakan keseimbangan iklim ketenagakerjaan bagi tenaga kerja
              dan pekerja/buruh, serta iklim usaha bagi pengusaha yang lebih baik.

              Menurut Ida, setelah diundangkannya UU Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanannya, maka
              perjuangan untuk menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif dan produktif belum selesai.
              Penerapan UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya masih harus dikawal, sehingga pada
              ranah implementasinya dapat mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan.

              "Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua untuk terus melakukan upaya yang terbaik bagi
              kemajuan dan keunggulan bangsa ini," katanya.

              Ida mengatakan, dalam pembahasan PP Cipta Kerja, mungkin tidak bisa memuaskan semua
              pihak,  namun  pemerintah  berupaya  mengakomodir  semua  kepentingan  stakeholder
              ketenagakerjaan.

              "Hal ini saya harap dapat dipahami, karena pemerintah juga harus menjaga keseimbangan dan
              mencari  jalan  tengah  dari  permasalahan  lainnya  yang  berkaitan  dengan  keempat  Peraturan
              Pemerintah tersebut," katanya menjelaskan.

              Setelah keempat PP diundangkan, pihaknya masih memiliki tugas untuk menyusun Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker). Selain itu, pemerintah juga masih harus menghadapi
              judicial review terhadap UU Cipta Kerja dari beberapa pihak, termasuk dari serikat pekerja/serikat
              buruh.






























                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54