Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 APRIL 2021
P. 100
"Supaya keberlangsungan BLK dapat terjaga, pengelola harus bisa rangkul semua stakeholder,"
kata Menaker Ida Fauziyah saat meninjau BLK Komunitas Darussalam Blokagung dan BLK
Komunitas Bustanul Falah di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (2/4).
Menaker Ida mengatakan dalam menjaga keberlangsungan BLK Komunitas, pengelola bekerja
sama dengan pelaku usaha dan industri, kemudian memetakan kebutuhan tenaga kerja.
"Selanjutnya didesain pelatihan yang bisa mendukung kebutuhan industri, sehingga ke depannya
pengelola bisa membuka kejuruan pelatihan di luar yang telah dibuka sebelumnya," katanya.
Selain itu, pengelola juga dapat mencari peluang dari pemanfaatan dana corporate social
responsibility (CSR) perusahaan untuk pelatihan.
Dia mengatakan, nantinya dari pemerintah bisa mendesain pelatihan program dan pembiayaan
dengan memanfaatkan dana APBD, atau mengakses program yang relevan seperti dana desa.
"Kegigihan dan kepiawaian pengola sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan
pelatihan vokasi di BLK Komunitas," ucapnya.
Ia tidak menghendaki BLK Komunitas menjadi mangkrak atau berubah fungsi dari tujuan
pendiriannya.
Menurut dia, bantuan dari pemerintah yang sifatnya terbatas menjadi tantangan bagi pengelola
dalam menjaga keberlangsungan BLK Komunitas.
"Jangan biarkan BLK Komunitas mati setelah tidak mendapatkan paket pelatihan dari
Kementerian Ketenagakerjaan," ucapnya.
Menaker Ida kepada kepada para santri berpesan agar memanfaatkan pelatihan yang ada di BLK
dengan sebaik-baiknya.
Sebab, ujar dia, di era revolusi industri 4.0, fleksibilitas dan kompetensi menjadi poin utama
dalam persaingan di dunia kerja.
Terlebih kompetensi yang sudah tersertifikasi, sangat penting dalam menghadapi persaingan
yang ketat di masa depan.
Dia mengatakan, dengan adanya pelatihan kompetensi bagi santri di BLK Komunitas ini, lulusan
pesantren akan memiliki keunggulan lebih di pasar kerja. Sebab, selain menguasai hard skill,
santri tentu memiliki dasar agama kuat yang menjadi landasan soft skills.
"Jadi kepada para santri, teruslah mengembangkan soft skills, ilmu agama dan akhlakul karimah
sebagai ciri khas lulusan pesantren. Karena kompetensi tanpa budi pekerti yang baik tidak akan
bermanfaat," pungkas Menaker Ida Fauziyah.
(.
99