Page 204 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 APRIL 2021
P. 204

Menurut dia, dalam Permenaker No 6 tahun 2016 telah dituangkan bahwa perusahaan swasta
              harus memberikan hak THR buruh paling lambat adalah H-7 hari raya.
              Selain  itu,  lanjut  dia,  adanya  Peraturan  Pemerintah  (PP)  No  36  tahun  2021  yang  akan
              memberikan  denda  lima  persen  kepada  perusahaan  apabila  terjadi  keterlambatan  dalam
              pemberian THR.

              "Dengan melihat kondisi krisis di lapangan, yang terpenting adalah bukan buruh dapat THR atau
              tidak, tetapi buruh masih bisa bekerja atau tidak," terang dosen 47 tahun itu.

              Dosen  sekaligus  Direktur  Kemahasiswaan  Unair  itu  menuturkan  tidak  ada  pihak  yang
              diuntungkan bahkan bagi perusahaan sendiri, SE itu menjadi diskresi untuk kondisi keuangan.

              Dia menilai pencicilan THR saat masa pandemi bisa dipahami tetapi SE tersebut tidak boleh
              digeneralisasi bagi semua perusahaan.
              Perusahaan  yang  masih  mampu  dan  memiliki  margin  dalam  laporan  keuangannya,  harus
              memberikan hak THR buruh sesuai aturan waktu.

              Apabila mengalami krisis atau kerugian, maka bisa dengan sistem cicil.

              "Jangan sampai perusahaan menjadi penumpang gelap dengan memanfaatkan hak pekerja,"
              tegasnya.
              Dosen mata kuliah Hukum Perburuhan itu berharap agar buruh bisa memahami SE tersebut
              dengan melihat situasi pandemi saat ini yang merugikan berbagai sektor industri.

              Ditambah lagi, larangan pemerintah untuk melakukan mudik juga menjadikan urgensi THR tidak
              begitu mendesak bagi buruh.

              "Sebenarnya larangan mudik ini kan untuk mencegah penyebaran Covid-19, tetapi secara tidak
              langsung larangan itu berimplikasi pada nasib buruh di mana THR-nya diberikan dengan sistem
              cicil. Jadi, relevansi THR tidak sepenting seperti kondisi normal," jelas dia.

              Meski begitu, Hadi mengimbau perusahaan juga bisa memahami kondisi buruh dengan tetap
              memberikan THR sebagaimana jumlahnya dan dalam bentuk uang.
              "Jangan hanya menuntut buruh untuk memahami situasi, tetapi pihak perusahaan sendiri tidak
              transparan dan acuh pada nasib buruh," ujar Hadi.

              Terakhir,  Hadi  berharap  untuk  negara  tetap  melakukan  pengawasan  terhadap  kondisi  setiap
              perusahaan agar penerapan SE itu dapat berjalan efektif.






















                                                           203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209