Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 APRIL 2021
P. 43

BANYAK PESERTA BLK TIDAK TERSERAP DI DUNIA KERJA

              MALANG -- Tidak semua peserta yang mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik
              Kementerian Ketenegakerjaan (Kemenaker) terserap di dunia kerja. Hal ini menjadi salah satu
              kendala yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Banyuwangi.

              Bupati  Banyuwangi  Ipuk  Fiestiandani  mengatakan,  peserta  pelatihan  di  BLK  biasanya
              memperoleh  sertifikasi.  Namun,  hasil  ini  ternyata  tidak  selalu  berdampak  positif  untuk  para
              peserta. "Ini salah satu kendala dari BLK," ucap Ipuk.

              Melihat situasi ini, Ipuk pun akan menerapkan kebijakan untuk para investor yang masuk ke
              daerahnya.  Mereka  harus  menetapkan  50  persen  tenaga  kerjanya  dari  warga  Banyuwangi.
              Kebijakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyerap tenaga kerja Banyuwangi.

              Ipuk memastikan penerapan kebijakan tersebut tidak sembarang. Investor juga memiliki hak
              menentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. "Di sinilah arti penting BLK untuk
              meningkatkan kompetensi warga," ungkap dia.

              Sebagai bagian dari program UMKM Kelas, Banyuwangi mempunyai program inkubasi pengusaha
              baru. Pemkab Banyuwangi kini menyiapkan program inkubasi penciptaan pengusaha muda baru.
              Hal ini merupakan bagian dari skema pemulihan ekonomi di Banyuwangi.

              Menurut  Ipuk,  program  inkubasi  pengembangan  bisnis  akan  dilakukan  secara  bertahap.
              Pemerintah juga akan menyiapkan para pendamping yang berpengalaman guna menghasilkan
              pengusaha baru. Peserta pelatihan dari BLK bisa masuk dalam program tersebut.

              "Nantinya akan dididik menyiapkan perencanaan, manajemen, hingga eksekusi bisnisnya," jelas
              Ipuk dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Sabtu (3/4).

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah meminta Banyuwangi bisa
              memaksimalkan peran BLK untuk disinergikan dengan program UMKM Naik Kelas. Sebab, UMKM
              menjadi  salah  satu  cara  untuk  memulihkan  ekonomi  di  masa  pandemi.  Oleh  sebab  itu,  dia
              mendorong Banyuwangi memanfaatkan BLK untuk kegiatan-kegiatan peningkatan UMKM.

              Menurut Ida, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar pada dunia kerja. Oleh
              karena itu, dia meminta seluruh stakeholder bisa saling bersinergi. BLK bisa menjadi pintu masuk
              bagi para pelaku UMKM.

              Kegiatan  program  UMKM  Naik  Kelas  seperti  pelatihan  bisa  dilaksanakan  di  BLK.  Kemudian
              pengelola BLK dapat bersinergi dengan pemerintah daerah serta menggandeng dunia usaha dan
              industri. "Untuk membuat program-program yang bisa menyerap tenaga kerja," kata Ida.

              Hal yang tak kalah penting, konsep BLK juga harus mengikuti perkembangan zaman. Pelatihan-
              pelatihan yang digelar harus disesuikan dengan kebutuhan dunia usaha. Harus menjadi pusat
              pelatihan keterampilan nonteknis (soft skill) berdaya saing berstandar nasional dan internasional.

              Selain  itu,  sarana  dan  prasarana  yang  sudah  tidak  digunakan  juga  harus  diganti  dengan
              menyesuaikan  kebutuhan.  "Selain  itu  yang  penting  lagi  adalah  sertifikasi  kompetensi  tenaga
              kerja," ucap Ida.










                                                           42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48