Page 121 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 121
Ringkasan
PEMERINTAH terus mendorong pembangunan kewilayahan melalui kebijakan percepatan
pembangunan infrastruktur ekonomi. Salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau.
GENJOT EKONOMI, PEMERINTAH DORONG PENGEMBANGAN KEK GALANG BATANG
PEMERINTAH terus mendorong pembangunan kewilayahan melalui kebijakan percepatan
pembangunan infrastruktur ekonomi. Salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau.
Saat ini, KEK Galang Batang sedang melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur dan
utilitas kawasan, refinery alumina, power plant, serta ditargetkan akan melakukan ekspor
perdana sebanyak 1 juta ton Smelting Grade Alumina (SGA) pada 2021.
Pulau Baai Bengkulu Belum Tuntas Administrasi "Ini adalah suatu milestone tersendiri karena
sebelumnya kita hanya mengekspor bauksit. Sekarang bisa diproduksi di sini," ungkap Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dari keterangan resminya, Minggu (27/9).
Lebih lanjut, Airlangga menambahkan bahwa dampak KEK Galang Batang terhadap
perekonomian hingga saat ini pun sudah cukup baik dan harus terus ditingkatkan. Realisasi
Investasi sampai dengan September 2020 adalah sebesar Rp11 triliun. Sementara realisasi
penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang. "Ini luar biasa dan
diharapkan bisa terus bertambah serta memberikan multiplier effect yang lain," ujarnya.
Ia pun menggarisbawahi pendekatan yang tidak hanya mendirikan industri aluminium atau
alumina saja, melainkan juga industri tekstil. "Jadi ini adalah pendekatan yang unik dan tidak
banyak dilakukan di berbagai pabrik lain. Bapak-bapak yang pria bekerja di pabrik baja,
sedangkan yang perempuan bisa bekerja di pabrik tekstil," kata Airlangga.
Airlangga pun memberikan apresiasi kepada PT Bintan Alumina Indonesia atas komitmennya
selama ini sebagai pengembang Kawasan dan juga investor utama KEK Galang Batang.
"Saya ucapkan selamat dan menunggu kapan bisa diresmikan karena aluminium adalah bahan
yang banyak digunakan berbagai sektor bahkan sekarang otomotif pun sebagian
menggunakannya," tuturnya.
Selain itu, KEK Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau, juga ditargetkan dapat menyerap 23
ribu tenaga kerja. Saat ini, pembangunan KEK ini telah mencapai 80% dan ditargetkan dapat
beroperasi mulai tahun 2021.
"Dengan tenaga kerja diserap tahap awal 3500, diharapkan terus bertambah dan menimbulkan
multiplier effect yang lain," tegas Airlangga.
Airlangga menambahkan, rencananya di KEK Galang Batang juga akan dibangun industri tekstil.
Nantinya, industri ini akan menyerap tenaga kerja dari istri atau keluarga pekerja/buruh PT BAI.
"Ini adalah pendekatan yang unik yang tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik," pungkas
Airlangga.
Sementara itu, Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono menjelaskan
bahwa di KEK Galang Batang tengah dibangun smelter aluminium 1 juta ton/tahun. Pihaknya
akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan SDM kompeten, guna
memenuhi target 23 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan.
120