Page 314 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 314
Malaysia. Tujuannya hanya satu, yakni mencari pekerjaan demi untuk menafkahi istri dan ketiga
orang anaknya.
"Waktu itu yang mendorong melakukan migrasi itu yang jelas karena faktor kemiskinan dan
ketiadaan lapangan kerja di kampung halaman," tutur Figo kepada DW Indonesia.
Sempat mengikuti proses perekrutan yang sesuai prosedur, harapan Figo untuk bekerja di luar
negeri kandas ketika mendapati dirinya tidak lolos pemeriksaan kesehatan oleh pihak perusahaan
setibanya di Malaysia. Ia pun terpaksa kembali ke kampung halaman.
Tak putus harapan, Figo kembali mencoba peruntungannya untuk bekerja di Negeri Jiran. Tentu
saja, kali ini ia memilih jalur yang tidak resmi alias ilegal. "Memanfaatkan jalur, istilahnya modal
sosial yang kita punya yaitu tetangga, keluarga, teman. Kebetulan ada keluarga jauh, 'Sudah
masuk lagi saja pakai visa turis nanti kita masukkan di sini, bantu diuruskan izin kerjanya',"
kenang Figo.
Selama 13 tahun Figo bekerja di perusahaan konstruksi besi yang berbasis di Negeri Selangor.
Menurutnya, menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sudah menjadi hal yang umum bagi orang-
orang di kampung halamannya.
Berdasarkan data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jawa Timur, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat jadi empat provinsi dengan penyumbang PMI
terbanyak. Sementara negara-negara seperti Taiwan, Arab Saudi, dan Malaysia khususnya,
adalah negara-negara yang kerap menjadi target para PMI ilegal.
Pertaruhkan nyawa demi kerja di luar negeri Sebelumnya, Minggu (20/09), enam jenazah Warga
Negara Indonesia (WNI) ditemukan di pesisir Pantai Teluk C, Bandar Penawar, Johor, Malaysia.
Pada saat yang hampir bersamaan, sebanyak sembilan laki-laki yang diduga WNI ditahan otoritas
keamanan setempat tak jauh dari lokasi penemuan jenazah. Berdasarkan informasi yang
diperoleh, mereka berlayar dari Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau. Jalur pelayaran ini kerap
digunakan untuk menyelundupkan barang ataupun manusia. Diduga kuat mereka adalah calon
pekerja migran ilegal di negara jiran.
"Geografis, budaya, bahasa, agama berdekatan dan hampir sama," jelas Sekretaris Jenderal
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Bobi Anwar Ma &rsquoarif, saat dihubungi DW
Indonesia, Selasa (22/09) siang, tentang alasan mengapa Malaysia menjadi primadona.
Syarat pekerja migran Merujuk kepada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Bobi menjelaskan setidaknya ada tiga syarat utama agar
seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bisa dikatakan tidak melanggar prosedur.
Pertama, Indonesia dan negara penempatan PMI harus memiliki perjanjian tertulis tentang kerja
sama penempatan calon pekerja migran.
Kedua, pelaku penempatan PMI haruslah berasal dari badan resmi yakni Badan Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) - dalam konteks pengiriman G2G ( Government-to-
Government ). Sementara bagi calon pekerja migran yang berangkat melalui perusahaan
penyalur, harus dipastikan perusahaan tersebut memiliki SIPPPMI atau Surat Izin Perusahaan
Penempatan Pekerja Migran Indonesia.
Ketiga, adalah syarat dari calon pekerja migran itu sendiri. "Satu dia harus berumur 18 tahun ke
atas. Kedua dia harus sehat jasmani rohani, artinya dia telah menjalani pemeriksaan kesehatan
dan kemudian dibuktikan dengan sertifikat kesehatan. Ketiga dia harus memiliki surat
keterampilan kerja sebagai bukti dia telah ikut pelatihan, ada uji kompetensinya," jelas Bobi.
313