Page 66 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 66
Judul DPR sebut Buruh Keberatan dengan RUU Cipta Kerja
Nama Media wartaekonomi.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.wartaekonomi.co.id/read306129/dpr-sebut-buruh-
keberatan-dengan-ruu-cipta-kerja
Jurnalis Redaksi
Tanggal 2020-09-28 01:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Arteria Dahlan (Anggota Badan Legislasi DPR RI) Dari awal enggak pakai uang negara,
pak. Pakai uang peserta, dari uang buruh ini semua pak
negative - Arteria Dahlan (Anggota Badan Legislasi DPR RI) Bisa saja, pak. Karena kan pekerja
itu yang penting mendapat pekerjaan. Dia enggak baca kontraknya isinya kewajiban semua
neutral - Achmad Baedowi (Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI) Saya mengusulkan sebelum
dijawab semua pertanyaan-pertanyaan, kalau memungkinkan, untuk kita skors dulu. Kita
lakukan forum lobi dulu. Supaya lebih komprehensif menyangkut soal penjelasan yang
disampaikan juga, oleh pemerintah
Ringkasan
Anggota Badan Legislasi DPR RI Arteria Dahlan menilai pasal terkait Jaminan Kehilangan
Pekerjaan dalam Rancangan Undang Omnibus Law Cipta Kerja hanya akan memberatkan beban
buruh. "Dari awal enggak pakai uang negara, pak. Pakai uang peserta, dari uang buruh ini semua
pak," kata Arteria dalam rapat Panja RUU Cipta Kerja di Senayan, Jakarta, Minggu (27/9) malam.
DPR SEBUT BURUH KEBERATAN DENGAN RUU CIPTA KERJA
Anggota Badan Legislasi DPR RI Arteria Dahlan menilai pasal terkait Jaminan Kehilangan
Pekerjaan dalam Rancangan Undang Omnibus Law Cipta Kerja hanya akan memberatkan beban
buruh. "Dari awal enggak pakai uang negara, pak. Pakai uang peserta, dari uang buruh ini semua
pak," kata Arteria dalam rapat Panja RUU Cipta Kerja di Senayan, Jakarta, Minggu (27/9) malam.
Belum lagi, kata dia, ada klausa yang mengatakan bahwa pekerja baru akan mendapat
kompensasi itu ketika pekerja telah bekerja di suatu perusahaan lebih dari satu tahun.
Arteria khawatir, pengusaha malah memanfaatkan klausa itu untuk mengontrak buruh dengan
jangka waktu kurang dari setahun (kontrak pendek). "Bisa saja, pak. Karena kan pekerja itu
65