Page 71 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 71

Judul               Ketua Baleg sebut premi JKP RUU CK tak boleh beratkan pekerja
                Nama Media          antaranews.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://www.antaranews.com/berita/1750945/ketua-baleg-sebut-
                                    premi-jkp-ruu-ck-tak-boleh-beratkan-pekerja
                Jurnalis            Abdu Faisal
                Tanggal             2020-09-27 23:54:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              positive - Supratman Andi Agtas (Ketua Badan Legislasi DPR RI) Kami berharap dengan kebijakan
              afirmasi, buruh bisa meningkatkan produktivitasnya, pengusaha juga bisa mendapatkan sesuatu
              (keuntungan) lebih besar (dari berinvestasi di Indonesia). Muaranya terakhir, penerimaan negara
              akan naik

              neutral - Supratman Andi Agtas (Ketua Badan Legislasi DPR RI) Keputusan yang kami ambil ini
              keputusan yang bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak dan bagi bangsa dan negara


              Ringkasan

              Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa keputusan politik yang
              utama dari hasil lobi yang terjadi terkait soal premi Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dalam
              Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja adalah tidak boleh memberatkan pekerja.



              KETUA BALEG SEBUT PREMI JKP RUU CK TAK BOLEH BERATKAN PEKERJA
              Jakarta - Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa keputusan
              politik yang utama dari hasil lobi yang terjadi terkait soal premi Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              (JKP) dalam Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja adalah tidak boleh memberatkan pekerja.

              "Itu  titik  poinnya,"  kata  Supratman  dalam  rapat  Panitia  Kerja  RUU  Cipta  Kerja  di  Senayan,
              Jakarta, Minggu (27/9) malam.

              JKP adalah kebijakan pemberian jaminan tambahan berupa asuransi yang akan memberikan tiga
              fasilitas kepada pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja yang menjadi peserta Badan
              Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BP Jamsostek).

              Tiga fasilitas itu berupa transfer dana kas atau dana tunai per bulan, pemberian pendidikan dan
              pelatihan (diklat) untuk meningkatkan kapasitas dan skill serta pemberian akses informasi atau
              penyaluran tenaga kerja terkena PHK kepada perusahaan pemberi kerja.
                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76