Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 MEI 2021
P. 85

"Tugas  mediator  mendorong  tercapainya  dialog  yang  kekeluargaan  serta  menyepakati  jalan
              tengah jumlah THR yang dibayarkan dan batas waktu yang ditetapkan," kata Haiyani.
              Tanggapan  pengusaha  Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Indonesia  Bidang  Ketenagakerjaan  dan
              Hubungan  Industrial  Anton  Supit  mengatakan  perundingan  bipartit  merupakan  kesempatan
              membangun  rasa  percaya  antara  manajemen  perusahaan  dengan  pekerja.  "Pada  dasarnya,
              kalau hubungan pekerja dan pengusaha selama ini terjaga baik-baik, hal-hal seperti THR ini pasti
              juga bisa dibicarakan baik-baik," kata Anton kepada Kompas.

              Dia mengatakan pengusaha pasrah jika mendapat sanksi atas kebijakan pemberian THR ini.
              Menurutnya banyak pengusaha di beberapa sektor yang masih kesulitan untuk membayar THR.
              "Terserah pemerintah, kan katanya ada sanksi. Silakan saja pemerintah yang urus karena ini
              sudah di luar kemampuan kami," kata Anton dikutip dari Antara.

              Menurut  Anton,  berdasarkan  Surat  Edaran  Menaker  RI  tentang  Pelaksanaan  Pemberian
              Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2021 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, pembayaran
              THR harus sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan, yaitu PP No. 36 Tahun 2021 dan
              Peraturan Menaker No. 6 Tahun 2016.

              Anton mengatakan, SE Menaker tidak memberikan ruang bagi perusahaan yang tidak mampu.
              Surat itu hanya menekankan, bagi yang mampu minimal satu minggu sebelum Lebaran harus
              bayar. "Yang tidak mampu harus lapor ke pemda, tapi paling lambat satu hari sebelum lebaran
              harus bayar. Jadi tidak ada kata lain, harus bayar," katanya.

              Kewajiban  tersebut,  kata  Anton  tidak  memberi  kesempatan  bagi  perusahaan-perusahaan  di
              sektor yang masih lesu seperti perhotelan atau transportasi, hingga UMKM. Dia menilai sektor-
              sektor tersebut masih kesulitan mempertahankan operasional mereka.

              "Kita tahu pandemi ini kan melanda bukan cuma kita tapi juga dunia. Kedua, ini juga bukan
              kesalahan perusahaan tapi force majeure. Mestinya ini keadaan tidak normal tapi dipaksakan
              supaya melakukan hal normal (membayar THR penuh)," kata Ketua Peternakan & Perikanan
              Apindo ini.

              Anton  menambahkan  sikap  pasrah  itu  disampaikan  karena  masukan  pengusaha  dalam
              perundingan  tripartit  tidak  dihiraukan.  Perwakilan  pengusaha  sudah  menyatakan  berbagai
              masalah yang dihadapi pengusaha, terutama menyangkut pandemi.




























                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90