Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 FEBRUARI 2021
P. 92
Ringkasan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program bantuan pemulihan ekonomi
untuk UMKM dinilai efektif bantu UMKM bangkit. Maka program bantuan tersebut akan
dilanjutkan di tahun 2021 ini. Hal itu tercermin dari hasil survei dari Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan survei dari LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.
Dimana sebanyak 99 persen menyatakan program bantuan ini sangat tepat. Sementara terkait
daya beli yang masih turun, Teten menilai daya beli cukup tergenjot oleh program bantuan di
sektor lain seperti bantuan sosial yang dikelola oleh Kementerian Sosial, dan stimulus subsidi
gaji yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
DINILAI EFEKTIF, STIMULUS PEN UMKM LANJUT DI 2021
Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program bantuan pemulihan
ekonomi untuk UMKM dinilai efektif bantu UMKM bangkit. Maka program bantuan tersebut akan
dilanjutkan di tahun 2021 ini.
Hal itu tercermin dari hasil survei dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K), dan survei dari LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Dimana sebanyak 99 persen
menyatakan program bantuan ini sangat tepat.
"Saya kira dari dua survei itu 99 persen para pelaku UKM menganggap program ini sangat tepat,"
kata Teten Masduki dalam Bincang Editor 'Strategi UMKM Bangkit', Senin (1/2/2021).
Kemudian dari hasil survei tersebut menyatakan bantuan tersebut banyak digunakan oleh para
pelaku UMKM untuk membeli bahan baku. Tentunya beragam bantuan seperti Banpres produktif,
subsidi KUR, subsidi non-KUR dan lainnya dinilai sangat membantu UMKM dari sisi pembiayaan.
"Program ini sangat membantu para pelaku UMKM dari segi pembiayaan, mereka masih bisa
berusaha membeli bahan baku dan modal lainnya. Saya kira mereka bisa bertahan di tengah
pandemi covid-19," ujarnya.
Bahkan sebanyak 53,5 persen penerima program bantuan, yang tadinya tidak memiliki pekerjaan
lain sekarang menjadi pelaku usaha mikro. Sehingga para pelaku UMKM bisa bertahan hingga
sekarang, meskipun ada sebagian yang terpaksa gulung tikar karena kehabisan modal.
Sementara terkait daya beli yang masih turun, Teten menilai daya beli cukup tergenjot oleh
program bantuan di sektor lain seperti bantuan sosial yang dikelola oleh Kementerian Sosial, dan
stimulus subsidi gaji yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
"Saya kira program ini tidak sendirian, seperti program bantuan sosial yang dikelola oleh
Kemensos cukup banyak dana yang digelontorkan dan juga ada stimulus bantuan pekerja, dan
banyak program lain yang saya kira uang banyak yang mengelontor kebawah sehingga
memperkuat daya beli," pungkasnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menanggapi usulan
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terkait permohonan UMKM beromzet di bawah Rp5 miliar
per tahun diberi fasilitas penghapusan kredit macet dan akses mendapatkan kredit baru.
Menurutnya, otoritas menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada masing-masing bank.
"Menurut kami, itu kebijakan individual. Silakan dilakukan. Kebijakan ini kita serahkan pada
pemilik dan pengawas bank untuk mengambilnya," tuturnya dalam webinar bertajuk "Covid-19
dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional", Rabu (27/1).
91