Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 134
Kendati demikian, kesuksesan program ini, membutuhkan dukungan seluruh pihak, salah
satunya industri sebagai pengguna langsung tenaga kerja.
"Industri ini pihak yang paling memahami kompetensi apa saja yang dibutuhkan secara riil di
lapangan," ucapnya.
Ida meyakini, keberadaan industri sebagai mitra, dapat memberikan masukan atas kebutuhan
keterampilan di industri, membantu memberikan masukan atas kekurangan keterampilan tenaga
pengajar atau instruktur pelatihan, perkembangan peralatan yang digunakan di industri, bahkan
soft skills apa saja yang dibutuhkan oleh industri.
"Untuk itu, industri perlu bergandengan tangan dengan pelaksana pelatihan dalam menciptakan
link and match antara lulusan pelatihan dengan kebutuhan di industri," kata Ida.
Lebih jauh Ida menjelaskn, MoU dengan PT Sumber Alfaria Tbk (Alfamart) merupakan
perpanjangan kerja sama yang sudah dijalankan sejak tahun 2018, yakni terkait
penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi untuk mempersiapkan SDM kompeten di bidang
retail.
Sedangkan MoU dengan PT Kubota Indonesia berkaitan dengan kerja sama pengembangan
pelatihan vokasi di bidang otomotif mesin diesel yang merupakan spesialisasi dari PT Kubota
Indonesia.
MoU dengan OLX Autos berkaitan dengan penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetesi dan
sertifikasi kompetensi SDM bidang otomotif, khususnya untuk penyiapan SDM sebagai petugas
inspeksi kendaraan.
Adapun, MoU dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) merupakan kerja sama dalam rangka
penyaluran dana insentif dalam proses dan/atau pasca pelatihan vokasi.
Pada kesempatan tersebut, Ida mengapresiasi para mitra industri atas partisipasi dan
komitmennya dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui model kerja sama dengan
BLK.
"Saya berharap nota kesepahaman bersama ini dapat diimplementasikan dengan baik dan
memberikan manfaat yang besar terhadap tenaga kerja Indonesia," ucapnya.
Ida menambahkan, kerja sama antara Kemnaker dan dunia industri sangat penting karena
pengembangan kompetensi SDM harus melibatkan seluruh pihak, termasuk industri selaku
user/pengguna tenaga kerja kompeten.
"Melalui sinergi ini diharapkan lulusan pelatihan BLK telah sesuai dengan kebutuhan industri dan
lebih mudah terserap," kata Ida.
Sementara Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja mengatakan, bahwa pihaknya
berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi penyaluran program-program pemerintah
kepada masyarakat.
Menurutnya, dengan digitalisasi, penyaluran program pemerintah akan lebih cepat, tepat,
transparan, sekaligus memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penerimanya.
"Kerja sama kami bersama Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan
Pelatihan Vokasi dan Produktivitas ini merupakan bentuk nyata komitmen kami tersebut," tutup
Haryati.
133