Page 208 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2021
P. 208
"Tetapi keuntungan besar yang dibuat sejak 2000, ketika 246 juta anak bekerja, sedang dibalik
dan jumlahnya bisa naik kembali menjadi 206 juta pada akhir 2022 jika pemerintah
memperkenalkan langkah-langkah penghematan atau gagal melindungi yang rentan," tuturnya.
PBB mengatakan bahwa pekerja anak sekarang mungkin bekerja lebih lama atau dalam kondisi
yang lebih buruk karena guncangan ekonomi terkait pandemi Covid-19 dan penutupan sekolah
Sementara itu, lebih banyak lagi yang mungkin dipaksa masuk ke dalam bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk untuk anak.
Laporan tersebut menyoroti peningkatan jumlah anak berusia 5-11 tahun yang menjadi pekerja
anak,.
Justru sekarang jumlahnya lebih dari setengah dari total angka global. Peningkatan jumlah
pekerja anak membuat anak dalam kondisi yang membahayakan dan sangat rentan terhadap
kesehatan dan keamanan mereka.
"Inilah yang dapat kami ukur sebelum pandemi," kata Claudia Cappa, salah satu penulis laporan
dan penasihat senior di UNICEF.
"Jika kita melihat dampak Covid-19, ini memberi kita alasan tambahan untuk khawatir,"
tambahnya.
Cappa mengatakan bahwa jumlah pekerja anak bisa turun 15 juta jika diatasi dengan langkah-
langkah mitigasi, seperti hibah anak universal serta jika sekolah gratis dan berkualitas baik
sampai usia minimum untuk bekerja dipastikan.
Peningkatan investasi dalam pembangunan perdesaan dan pekerjaan yang layak di bidang
pertanian, sebuah sektor yang menyumbang 70% pekerja anak, juga merupakan kunci, menurut
Direktur Jenderal ILO Guy Ryder.
"Perkiraan baru ini adalah peringatan. Kami tidak bisa berdiam diri sementara generasi baru
anak-anak terancam," kata Ryder.
"Kita berada pada momen yang sangat penting dan banyak bergantung pada bagaimana kita
meresponsnya. Ini adalah waktu untuk memperbarui komitmen dan energi, untuk berbelok dan
memutus siklus kemiskinan dan pekerja anak," tandasnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09).
207