Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 52
utama diadaptasi ke dalam dunia pelatihan menjadi pelatihan daring (online), agar pelatihan
tetap dapat berjalan.
"Setelah WHO secara resmi menyatakan virus Covid-19 adalah sebuah pandemi global pada
Maret lalu, metodologi pelatihan berubah secara luar biasa," kata Pejabat Fungsional Pengantar
Kerja Utama Kemenaker, Hery Sudarmanto melalui siaran pers Kemenaker di Jakarta, Senin
(3/8/2020).( Kabar Gembira, Korban PHK Akibat Pandemi Akan Dipekerjakan Kembali ) Hery
menyebut ada empat tantangan dalam pelaksanaan pelatihan daring di masa pandemi Covid-
19. Pertama, peserta pelatihan yang pasif. Peserta pasif akan menyulitkan instruktur/trainer
untuk mengetahui apakah peserta mengerti atau tidak terhadap materi yang diberikan.
"Solusinya, trainer/instruktur harus dapat membaca situasi dan banyak melakukan kegiatan-
kegiatan yang interaktif," kata Hery.
Kedua, trainer harus terus terhubung dengan peserta. Sebab saat instruktur/trainer memberikan
pelatihan daring, sering kali peserta mengalami "gangguan" dari lingkungan di sekitarnya. Untuk
itu, para peserta harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Tantangan ketiga, melakukan kolaborasi antar peserta. Biasanya, apabila pelatihan dilakukan
secara tatap muka, trainer/instruktur dapat membagi kelompok peserta menjadi beberapa
kelompok untuk diberikan tugas kelompok. Kecepatan internet yang sering naik turun di
beberapa daerah menyebabkan hal ini menjadi hambatan dalam pelaksanaan pelatihan daring.(
Fantastis, Ada 5,6 Juta Lapangan Kerja dari Proyek Strategis Nasional ) "Beda dengan
pelatihan daring, biasanya sulit untuk membagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil
sehingga keterikatan antar peserta menjadi sangat rendah," katanya.
Tantangan keempat yakni infrastruktur jaringan internet. Sebagai negara berkembang,
infrastruktur untuk jaringan internet di Indonesia masih menjadi tantangan karena belum semua
daerah di Indonesia telah ter-cover jaringan internet yang memadai..
51