Page 67 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 67

Ringkasan

              Pemerintah bersama dengan DPR terus mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang
              Omnibus Law  Cipta Kerja. RUU Cipta Kerja tetap dibahas meski ditentang banyak pihak karena
              sejumlah  kontroversi.  Anggota  Panja  RUU  Omnibus  Law  dari  Fraksi  Golkar,  Nurul  Arifin,
              mengatakan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja akan diselesaikan dalam waktu dekat.



              GOLKAR KLAIM PEMBAHASAN RUU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA SUDAH 80%
              Create  Story      Golkar  Klaim  Pembahasan  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  Sudah  80%
              kumparanNEWS    Konten  Redaksi  kumparan    Pemerintah  bersama  dengan  DPR  terus
              mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang  Omnibus Law  Cipta Kerja. RUU Cipta
              Kerja tetap dibahas meski ditentang banyak pihak karena sejumlah kontroversi.
              Anggota Panja  RUU  Omnibus  Law  dari  Fraksi  Golkar,  Nurul  Arifin,  mengatakan  pembahasan
              Omnibus Law RUU Cipta Kerja akan diselesaikan dalam waktu dekat.

              "Saat ini pembahasan Omnibus Law Ciptaker sudah mencapai 80%. Harapannya pada masa
              sidang tahun 2020 ini, RUU Omnibus Law Ciptaker bisa disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
              (DPR)," kata Nurul Arifin dalam keterangannya (10/9).

              Mengenai salah satu sorotan dalam Omnibus Law yakni kewajiban pengusaha untuk memberikan
              bonus  kepada  pekerja,  Nurul  Arifin  mengatakan  masalah  pemberian  bonus  pekerja  itu  akan
              dibicarakan lebih dalam.

              "Intinya melindungi hak pekerja, tetapi juga tetap memperhatikan kemampuan perusahaan,"
              ucap anggota Komisi I DPR dari Fraksi  Golkar  itu.

              Nurul Arifin  menjelaskan, dalam pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, memang terdapat
              klausul mengenai bonus pekerja. Pemberian bonus itu diatur dalam Pasal 92 Bab IV tentang
              Ketenagakerjaan.

              Di sana disebutkan ketentuan mengenai kewajiban perusahaan memberikan bonus hingga lima
              kali upah bagi mereka yang telah bekerja minimal 12 tahun.

              "Semuanya  dalam  tahap  akhir.  Masih  ada  satu-dua  harmonisasi  lagi  yang  perlu  dilakukan.
              Tinggal kesepakatan ini dinarasikan menjadi legal  drafting  . Ini nantinya antara pemerintah dan
              9 fraksi di DPR," jelas Nurul.

              "Pasal ketenagakerjaan yang selama ini dianggap paling krusial juga sudah disepakati bersama,
              baik itu oleh pemerintah, pengusaha, dan beberapa serikat buruh. Kesepakatan sudah terjadi
              dan tinggal dituangkan di dalam draft legislasi," tambah dia.

              Nurul  Arifin  mengatakan,  Omnibus  Law  dinilai  mampu  mengubah  pendekatan  industri  yang
              sebelumnya mengandalkan upah murah dari buruh menjadi konsep human capital.

              Human capital yakni pekerja dengan pendidikan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan
              industri, mempunyai fleksibilitas dan kemampuan melakukan inovasi.
              "Perubahan lanskap bisnis ini pada satu sisi menguntungkan bagi buruh atau pekerja terampil
              dan profesional karena mereka mempunyai posisi tawar yang kuat di dalam industri. RUU Cipta
              Kerja ini dibuat dalam konteks untuk memberikan peningkatan perlindungan dan peningkatan
              kesejahteraan kepada pekerja," tutur Nurul.




                                                           66
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72