Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 214

Aksi demo bakal dilakukan di depan Istana Kepresidenan sebagai tindak-lanjut unjuk rasa 6 - 8
              Oktober 2020, dengan tuntutan "Permintaan Agar Presiden Menerbitkan Peraturan Pemerintah
              Pengganti Undang-Undang (PERPPU) Tentang Pembatalan UU Cipta Kerja".

              Jadwalnya mereka akan melakukan aksi pada pukul 10.00 hingga 16.00 berkumpul di Patung
              Kuda Arjuna Wisaha.

              Ketua Umum FSP LEM SPSI Arif Minardi menyampaikan kenapa mereka melakukan aksi unjuk
              rasa susulan.

              "Pembentukan UU Cipta Kerja tidak mencerminkan semangat musyawarah untuk mufakat," tulis
              Arif dalam rilisnya, Kamis.

              Ia  Menambahkan,  prosedur  pembentukan  UU  Cipta  Kerja  melanggar  asas-asas  seperti  pada
              pasal  5  dan  pasal  6  UU  No.  12  Tahun  2011  Tentang  Pembentukan  Peraturan  Perundang-
              undangan, padahal prosedur, dalam teori hukum adalah jantungnya hukum.

              "UU No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, yang mengatur tentang tugas
              dan  peran  serikat  pekerja  yang  wajib  memperjuangkan  hak  dan  kepentingan  anggotanya.
              Artinya, bahwa SP/SB wajib dilibatkan dalam permasalahan yang menyangkut pekerja/buruh
              sebagaimana amanah dan perintah UU ini," jelasnya.

              Arif memintaPresiden Joko Widodo untuk mengevaluasi para pembantu Presiden baik Menteri
              maupun  Birokrat  atas  prosedur  dan  proses  pengundangan  UU  Cipta  Kerja  yang  tidak  sesuai
              dengan semangat musywarah untuk mufakat sebagaimana amanah Pancasila dan UUD 1945.

              Karena  UU  Cipta  Kerja  khususnya  klaster  ketenaga  kerjaan  menyangkut  bukan  saja
              pekerja/buruh yang sedang bekerja yang merasakan dampak dari revisi tersebut, akan tetapi
              seluruh calon pekerja baik sudah selesai pendidikannya maupun yang masih sekolah/kuliah.







































                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219