Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 56

DAMPAK PANDEMI COVID-19, KLAIM JAMINAN HARI TUA MENINGKAT 44%

              Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menyatakan klaim
              Jaminan Hari Tua (JHT) mengalami peningkatan signifikan hingga 44%, akibat dampak pandemi
              Covid-19.

              Menurut Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek. Sumarjono. pada September 2020.
              permintaan klaim JHT tercatat mencapai 270.925 kasus, atau mengalami peningkatan hingga
              44% dibandingkan September 2019.

              "Bahkan  secara  kuulatif  selama  Januari  2020  hingga  September  2020.  sebanyak  1.986.632
              peserta telah mengajukan klaim JHT. Angka tersebut. meningkat 22,2% dibandingkan periode
              yang  sama  pada  2019,"  Sumarjono  dalam  acara  Zooming  with  Primus  bertajuk  "Peran
              BPJamsostek Saat Pandemi," yang disiarkan BeritaSatu TV, Kamis (22/10).

              Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak pekerja yang dirumahkan
              hingga  mengalami  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK).  Hal  ini  turut  berpengaruh  pada
              kepesertaan BPJamsostek yang mengalami penurunan. serta peningkatan permintaan klaim JHT.

              Untuk jumlah peserta BPJamsostek per September 2020 mencapai 50.4 juta pekerja. Angka ini
              lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang sebanyak 53,1 juta pekerja.

              Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2020. total tenaga
              kerja Indonesia mencapai 131,03 juta, baik formal maupun informal.
              "Jumlah  peserta  BPJamsostek  mengalami  penurunan  karena  adanya  sejumlah  PHK  akibat
              Pandemi Covid-19. Untuk dana keseluruhan yang kita kelola sampai September 2020 sekitar Rp
              450 triliun. Ini cukup naik, kalau di September 2019 sekitar Rp 430 triliun," ujar Sumarjono.

              Sementara  itu  untuk  kepesertaan  pekerja  informal,  dari  keseluruhan  peserta  BPJamsostek,
              jumlahnya baru sekitar 2,4 juta pekerja. Diakui Sumarjono, mengajak pekerja informal untuk
              bergabung menjadi peserta BPJamsostek memang masih jadi tantangan besar.

              "PR besar kita adalah bagaimana mereka ini sadai' bahwa ini adalah hak mereka dan baik untuk
              perlindungan mereka. Namun di sisi lain, banyak dari pekerja informal ini yang juga tidak mampu
              untuk membayar iuran," kata Sumarjono.

              Seiring dengan meningkatnya klaim JHT. BPJamsostek juga mempercepat transformasi digital,
              di  mana  BPJamsostek  melakukan  peningkatan  kapasitas  layanan  sambil  tetap  menerapkan
              protokol  kesehatan  pencegahan  Covid-19.  Antara  lain  memberikan  pelayanan  dengan
              meniadakan kontak fisik atau disebutnya layanan tanpa kontak fisik (Lapak Asik).

              Sumarjono menjelaskan, pelayanan Lapak Asik dilakukan melalui tiga pola, yaitu secara online
              di mana peseita melakukan klaim melalui kanal online atau virtual mulai dari mengurus sampai
              mendapatkan  pembayaran.  Kemudian  bisa  juga  dilakukan  secara  kolektif  perusahaan  serta
              offline.

              Sebagai bentuk kepedulian pada pekerja dan pemberi kerja pada masa pandemi Covid-19 ini,
              beberapa  kebijakan  juga  telah  dikeluarkan.  Antara  lain  memberikan  relaksasi  iuran  berupa
              keringanan  iuran  program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  dan  Jaminan  Kematian  dengan  diskon
              hingga 99%.








                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61