Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 78
"Dalam kondisi pandemi, kalau Pak Erwin memang tidak berkurang pendapatannya, tapi banyak
teman-teman meskipun penghasilannya di bawah Rp 5 juta, banyak yang pendapatannya
berkurang, 50 persen, 25 persen, atau bahkan berkurang sama sekali, tapi belum di-PHK, masih
jadi buruh di sebuah perusahaan," kata Ida dalam keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020).
Ida mengungkapkan rasa bahagianya, karena bantuan subsidi gaji/upah yang disalurkan
pemerintah itu tepat sasaran dan dapat membantu kehidupan para pekerja dan keluarga di masa
pandemi COVID-19.
"Dengan subsidi upah ini, saya mendengar kesaksian beliau untuk menambah kebutuhan sehari-
hari. Insyaallah, semua lancar, akhir Oktober ini akan kami lakukan evaluasi, dan awal November
2020 kami bisa transfer untuk tahap kedua," ungkap Ida.
Ida berharap program bantuan subsidi gaji/upah dapat membantu kehidupan para pekerja dan
meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan
perekonomian di masa pandemi COVID-19.
Salah seorang pekerja yang mendapatkan BSU, Erwin Junaedi, menyatakan bahwa dirinya
sangat merasakan manfaat adanya BSU dari pemerintah. Uang sebesar Rp 1,2 juta yang
diterimanya telah digunakan untuk kebutuhan sehari - hari.
Berdasarkan data Kemnaker per 19 Oktober 2020, bantuan subsidi gaji/upah tahap I tersalurkan
kepada 2.485.687 penerima (99,43 persen); tahap II sebanyak 2.981.531 penerima (99,38
persen); tahap III sebanyak 3.476.120 penerima (99,32 persen); tahap IV sebanyak 2.620.665
penerima (94,09 persen); dan tahap V sebanyak 602.468 penerima (97,39 persen).
Total program bantuan subsidi gaji/upah (BSU) yang telah disalurkan kepada pekerja/buruh
sebanyak 12.166.471 atau setara dengan 98,09 persen.
Subsidi gaji/upah disalurkan melalui dua termin pembayaran. Setelah pembayaran termin I
selesai disalurkan, Kemnaker akan kembali memproses pembayaran termin II subsidi gaji/upah.
77