Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 11

DIGUGAT ASOSIASI PENGUSAHA, PAK GANJAR TAK GENTAR, INI REAKSINYA

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah akan menggugat Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar  Pranowo  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)  terkait  kenaikan  Upah  Minimum
              Provinsi (UMP) tahun 2021 sebesar 3,27 persen.

              Rencana gugatan itu langsung direspons oleh para buruh yang menyatakan siap melindungi dan
              mendukung Ganjar dengan menjadi tergugat intervensi.

              "Terkait informasi bahwa SK Gubernur Jawa Tengah ada rencana akan digugat oleh Apindo Jawa
              Tengah di PTUN. Kami sampaikan bahwa kami akan mendukung Gubernur dan akan menjadi
              tergugat intervensi apabila itu terjadi gugatan dari Apindo Jawa Tengah ke PTUN. Garteks Jawa
              Tengah  mendukung  penuh  keputusan  Pak  Ganjar,"  kata  Totok  Susilo,  Koordinator  Daerah
              Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajina Tekstil, Kulit, dan Sentra Industri Sepatu Konfederasi
              Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  (FSB  Garteks  KSBSI)  Jawa  Tengah  usai  menemui  Ganjar
              Pranowo di kantornya.
              Totok mengatakan, dukungan penuh itu diberikan karena pada dasarnya UMP yang ditetapkan
              oleh Ganjar sudah sesuai dengan formula upah. Menurutnya penetapan kenaikan UMP pada
              angka 3,27 persen merupakan sikap yang luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah.

              "Walaupun di formula upah berdasarkan PP 78 ketemu di angka 3,33 persen tetapi angka 3,27
              persen itu sikap yang luar biasa karena Jabar, Banten, dan Sumut tidak ada kenaikan. Artinya
              Pak  Ganjar  telah  melakukan  diskresinya  dengan  kewenangan  sebagai  kepala  daerah.  Itu
              menunjukkan Gubernur pro dengan rakyatnya," kata Totok.

              Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan rencana gugatan terhadap
              SK  Gubernur  Nomor  561/48  Tahun  2020  tentang  UMP  Jawa  Tengah  Tahun  2021  yang  naik
              sebesar 3,27 persen tersebut merupakan hak dari APINDO Jawa Tengah. Ia justru mendorong
              Apindo  untuk  meningkatkan  komunikasi  dan  transparan  kepada  buruh  dan  karyawan  terkait
              kondisi perusahaan masing-masing.

              "(Gugatan) itu haknya Apindo sih ya. Tapi kalau kami melihat tadi dari para buruh kan kami
              belum selesai. Belum selesai karena setelah ini masih ada UMK. Justru yang kami butuhkan
              antara buruh dan pengusaha bisa buka-bukaan, transparan, apakah perusahaannya untung atau
              rugi," katanya saat ditanya terkait rencana gugatan dari Apindo Jateng.

              Ganjar menjelaskan dari pertemuannya dengan para buruh garmen, tekstil, kulit, dan sepatu itu
              diketahui  ternyata  para  buruh  juga  terbuka.  Transparansi  dari  perusahaan  itulah  yang
              dibutuhkan saat ini.

              "Kalau mereka perusahaannya untung maka kami fair, kami naikkan bersama. Kalau kemudian
              rugi silakan bicara dengan kami. Kalaulah kemudian perusahaan rugi mereka (buruh) juga bisa
              mengerti kok kondisinya," jelasnya.
              Para buruh itu, lanjut Ganjar, juga meminta pengawas tenaga kerja di Jawa Tengah dalam hal
              ini Dinas Tenaga Kerja untuk bekerja lebih keras. Terutama untuk menjembatani komunikasi
              antara pengusaha dan buruh yang terlihat belum terlalu bisa transparan.

              "Maka dari itu, kami harapkan bantuan dari Apindo. Yuk ajak buruhnya untuk bisa mengerti
              kondisi perusahaan secara transparan. Sekali lagi secara transparan. Agar informasi itu sampai
              dan keputusan bisa diterima kedua belah pihak," kata Ganjar. (flo/jpnn).





                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16