Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 141

Sementara  itu  Federasi  Serikat  Buruh  Garmen,  Kerajinaa  Tekstil,  Kulit,  dan  Sentra  Industri
              Sepatu Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia ( FSB Garteks KSBSI ) Jawa Tengah sempat
              menemui Ganjar hari ini. Mereka menyatakan siap mendukung Ganjar menghadapi gugatan itu.

              "Terkait informasi bahwa SK Gubernur Jawa Tengah ada rencana akan digugat oleh Apindo Jawa
              Tengah di PTUN. Kami sampaikan bahwa kami akan mendukung Gubernur dan akan menjadi
              tergugat intervensi apabila itu terjadi gugatan dari Apindo Jawa Tengah ke PTUN. Garteks Jawa
              Tengah mendukung penuh keputusan Pak Ganjar," kata Totok Susilo, Koordinator Daerah FSB
              Garteks KSBSI Jateng di kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (5/11/2020).


              Menurutnya penetapan kenaikan UMP Jateng 2021 sebesar 3,27 persen merupakan sikap yang
              luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah.

              "Walaupun di formula upah berdasarkan PP 78 ketemu di angka 3,33 persen tetapi angka 3,27
              persen itu sikap yang luar biasa karena Jabar, Banten, dan Sumut tidak ada kenaikan. Artinya
              Pak  Ganjar  telah  melakukan  diskresinya  dengan  kewenangan  sebagai  kepala  daerah.  Itu
              menunjukkan Gubernur pro dengan rakyatnya," jelasnya.


              Terlepas dari dukungan asosiasi buruh, bagaimana respons Ganjar Pranowo terhadap gugatan
              pengusaha? Langsung klik halaman selanjutnya.

              Terkait rencana gugatan tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan hal itu merupakan hak Apindo
              Jawa  Tengah.  Ia  justru  mendorong  Apindo  untuk  meningkatkan  komunikasi  dan  transparan
              kepada buruh dan karyawan terkait kondisi perusahaan masing-masing.


              "(Gugatan) itu haknya Apindo sih ya. Tapi kalau kita melihat tadi dari para buruh kan kita belum
              selesai. Belum selesai karena setelah ini masih ada UMK. Justru yang kita butuhkan antara buruh
              dan pengusaha bisa buka-bukaan, transparan, apakah perusahaannya untung atau rugi," kata
              Ganjar.

              Ganjar menjelaskan dari pertemuannya dengan para buruh garmen, tekstil, kulit, dan sepatu itu
              diketahui ternyata para buruh juga terbuka. Transparansi dari perusahaan juga dibutuhkan saat
              ini.


              "Kalau mereka perusahaannya untung maka kita fair, kita naikkan bersama. Kalau kemudian rugi
              silakan  bicara  dengan  kami.  Kalaulah  kemudian  perusahaan  rugi  mereka  (buruh)  juga  bisa
              mengerti kok kondisinya," jelasnya.

              Dalam pertemuan antara Ganjar dan buruh, para buruh itu juga meminta pengawasan Dinas
              Tenaga Kerja. Terutama untuk menjembatani komunikasi antara pengusaha dan buruh yang
              terlihat belum terlalu bisa transparan.


              "Maka dari itu, kami harapkan bantuan dari Apindo. Yuk ajak buruhnya untuk bisa mengerti
              kondisi perusahaan secara transparan. Sekali lagi secara transparan. Agar informasi itu sampai
              dan keputusan bisa diterima kedua belah pihak," tandasnya.








                                                           140
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146