Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 136

Kenaikan  upah  ini  mengikuti  keputusan Pemerintah  Provinsi  Jawa Tengah  yang  menetapkan
              Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2021 naik 3,27 persen. Di sisi lain kenaikan ini berlawanan
              dengan edaran Menteri Ketenagakerjaan yang memutuskan upah minimum 2021 tetap sama
              dengan upah minimum 2020.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Perindustrian  (Disnakerin)  Kota  Tegal,  R  Heru  Setyawan
              mengatakan,  keputusan  Dewan  Pengupahan  akan  segera  diusulkan  ke  pemerintah  provinsi
              untuk ditetapkan.



              TAK IKUTI MENAKER, UMK KOTA TEGAL 2021 DIUSULKAN NAIK

              Upah  Minimum  Kota  (UMK)  Tegal  tahun  depan  diusulkan  sebesar  Rp1.982.750.  Nominal  ini
              mengalami kenaikan tiga persen dari UMK tahun ini. Kenaikan upah ini mengikuti keputusan
              Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2021
              naik 3,27 persen. Di sisi lain kenaikan ini berlawanan dengan edaran Menteri Ketenagakerjaan
              yang memutuskan upah minimum 2021 tetap sama dengan upah minimum 2020.

              "UMK Kota Tegal tahun ini Rp 1.925.000, tahun depan menjadi Rp 1.982.750. Jadi ada kenaikan
              tiga persen. Hampir sama dengan regulasi provinsi," kata Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono
              usai rapat Dewan Pengupahan di KJA Coffee kompleks Nirmala Square, Kamis (5/11).

              Dedy Yon mengatakan, kenaikan UMK tersebut sudah mempertimbangkan masukan dari asosiasi
              pengusaha dan serikat pekerja dalam rapat Dewan Pengupahan serta kondisi perekonomian di
              Kota Tegal. Untuk itu dia berharap pengusaha dan pekerja bisa menerima keputusan tersebut.
              "Harapannya agar tentunya ini bisa mensejahterakan buruh dan juga tidak terlalu memberatkan
              pengusaha," ucapnya.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Perindustrian  (Disnakerin)  Kota  Tegal,  R  Heru  Setyawan
              mengatakan,  keputusan  Dewan  Pengupahan  akan  segera  diusulkan  ke  pemerintah  provinsi
              untuk ditetapkan.


              "Paling  lambat  14  November  UMK  sudah  dikirim  ke  provinsi  dan  21  November  ditetapkan
              gubernur. Setelah itu, kami akan sosialiasikan ke perusahaan-perusahaan," ujar dia.

              Menurut Heru, Disnakerin sudah melakukan survei terkait kondisi perusahaan di masa pandemi.
              Dari  sampel  40  perusahaan  yang  disurvei,  35  persen  mengalami  pertumbuhan,  35  persen
              stagnan, dan 30 persen mengalami penurunan omzet.


              "Yang 70 persen itu sudah mewakili. Secara pribadi saya juga sudah survei ke pengusaha juga,
              dengan adanya kenaikan ini mereka tidak keberatan," ungkapnya.

              Heru mengatakan, perusahaan yang keberatan dengan kenaikan UMK karena omzet menurun
              karena pandemi bisa mengajukan penangguhan setelah gubernur menetapkan UMK kabupaten
              dan kota.


              "Perusahaan tertentu yang memang omzetnya turun dan mau mengajukan penangguhan akan
              kami layani, tapi keputusan ada di provinsi. Kami hanya fasilitasi," ujar dia.

              Reporter: Farid Firdaus Editor: Bernadetta Febriana.
                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141