Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 132

PENGUSAHA AKAN GUGAT UMP, BURUH SIAP BEKINGI GANJAR

              Kalangan  buruh  akan  memberikan  bekingan  alias  dukungan  kepada  Gubernur  Jawa  Tengah
              Ganjar  Pranowo,  untuk  melawan  rencana  gugatan  yang  akan  dilayangkan  oleh  Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, terkait Upah Minimum Provinsi (UMP).

              Diberitakan sebelumnya, Apindo berencana untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha
              Negara PTUN Semarang, terkait dengan kebijakan Gubernur Ganjar Pranowo, menaikan UMP
              sebesar 3,27 persen.

              Koordinator Daerah Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajina Tekstil, Kulit, dan Sentra Industri
              Sepatu Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB Garteks KSBSI) Jawa Tengah Totok
              Susilo menyebut, buruh akan mendukung penuh keputusan Ganjar Pranowo.

              "Dukungan penuh itu diberikan karena pada dasarnya UMP yang ditetapkan oleh Gubernur sudah
              sesuai dengan formula upah. Penetapan kenaikan UMP pada angka 3,27 persen merupakan sikap
              yang luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah," katanya, Kamis (5/11).

              Dia menjelaskan, walaupun di formula upah berdasarkan PP 78 ketemu di angka 3,33 persen
              tetapi angka 3,27 persen itu sikap yang luar biasa karena Jabar, Banten, dan Sumut tidak ada
              kenaikan.

              Artinya kata dia, Gubernur Ganjar Pranowo telah melakukan diskresinya dengan kewenangan
              sebagai kepala daerah. "Itu menunjukkan Gubernur pro dengan rakyatnya," kata Totok.

              Sementara  itu  Gubernur  Jawa  Tengah  Ganjar  Pranowo  mengaku  tidak  mempermasalahkan
              rencana rencana gugatan terhadap SK Gubernur Nomor 561/48 Tahun 2020 tentang UMP Jawa
              Tengah Tahun 2021 yang naik sebesar 3,27 persen.

              "Gugatan itu menjadi hak dari APINDO," kata Ganjar.

              Saat ini kata Ganjar, yang dibutuhkan adalah transparansi dan komunikasi dari para pengusaha
              kepada  para  buruh  dan  karyawan  terkait  kondisi  perusahaan  masing-masing,  apakah
              perusahaannya untung atau rugi.

              "Dari pertemuannya dengan para buruh garmen, tekstil, kulit, dan sepatu itu diketahui ternyata
              para buruh juga terbuka. Transparansi dari perusahaan itulah yang dibutuhkan saat ini," ujarnya.

              Reporter: Andik Sismanto Editor: Bernadetta Febriana.




















                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137