Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 24

Judul               Membenahi Kesejahteraan Buruh Perikanan
                Nama Media          Koran Tempo
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg18
                Jurnalis            Opini
                Tanggal             2020-11-06 05:51:00
                Ukuran              189x123mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 99.792.000

                News Value          Rp 299.376.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja harus memberikan kepastian bahwa
              nelayan  dapat  terangkat  derajat  hidupnya  dan  benar-benar  menjadi  pekerja  yang  diakui.
              Berdasarkan  Undang-Undang  Ketenagakerjaan,  para  pekerja  di  sektor  penangkapan  sampai
              pengolahan hasil perikanan tergolong sebagai buruh. Maka, sebagian besar atau 3 juta dari 3,5
              juta  nelayan  kita  adalah  buruh.  Mereka  merupakan  tenaga  kerja  yang  belum  mendapatkan
              perlindungan agar bisa hidup layak, apalagi mengenai kesejahteraan.


              MEMBENAHI KESEJAHTERAAN BURUH PERIKANAN

              Yonvitner

              Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB

              Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja harus memberikan kepastian bahwa
              nelayan  dapat  terangkat  derajat  hidupnya  dan  benar-benar  menjadi  pekerja  yang  diakui.
              Berdasarkan  Undang-Undang  Ketenagakerjaan,  para  pekerja  di  sektor  penangkapan  sampai
              pengolahan hasil perikanan tergolong sebagai buruh. Maka, sebagian besar atau 3 juta dari 3,5
              juta  nelayan  kita  adalah  buruh.  Mereka  merupakan  tenaga  kerja  yang  belum  mendapatkan
              perlindungan agar bisa hidup layak, apalagi mengenai kesejahteraan.
              Mengapa  nelayan  kecil  tidak  merasa  menjadi  baigian  dari  buruh  yang  perlu  juga  menuntut
              kesejahteraan dan penghidupan yang layak? Anak buah kapal (ABK), misalnya,adalah kelompok
              nelayan yang memperoleh penghasilan dari sistem bagi hasil dengan nelayan pemilik kapal dan
              nelayan  pendega.  ABK  tidak  selalu  beruntung.  Penghasilan  mereka  tidak  ditentukan  oleh
              lamanya bekerja dan luasnya laut yang diarungi, tapi dari hasil tangkapan (ikan) yang diperoleh.

              Mereka  berbeda  dengan  buruh  pabrik  atau  yang  bekerja  dengan  sistem  pengupahan,  yang
              memperoleh hasil berdasarkan hari kerja, lembur, dan posisi. Penghasilan nelayan bergantung
              pada hasil yang diperoleh, tanpa ada jaminan keselamatan dan jaminan hari paceklik.

              Dengan demikian, aktivitas buruh tidak mengakomodasi kepentingan nelayan sehingga nelayan
              selalu hidup di bawah garis kemiskinan. Ada dua alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, karena

                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29