Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 29

Namun ada satu hal lagi yang bisa jadi teroboson bagi pemerintah untuk memerangi kemiskinan
              dan ketimpangan. Menurut pengamat ekonomi dari Indef Nailul Huda, salah satu solusi yang
              bisa dilakukan pemerintah adalah menerbitkan aturan pajak kekayaan.

              "Orang-orang  kaya  di  Indonesia  diberi  pajak  sebagai  alat  pengentasan  (masyarakat  dari)
              kemiskinan. Hal-hal seperti ini yang tidak ditangkap oleh pemerintah dalam reformasi perpajakan
              UU Cipta Kerja," ujar Nailul kepada SINDO Media di Jakarta kemarin.

              Nailul  menjelaskan,  usulan  pajak  kekayaan  atau  wealth  tax  sangat  dibutuhkan  Indonesia.
              Menurutnya selama ini orang kaya hanya diberikan pajak berupa pajak penghasilan ataupun
              pajak lainnya yang masih berupa aktivitas ekonomi. "Namun belum ada pajak yang khusus untuk
              kekayaan baik bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar
              kekayaan seseorang akan semakin tinggi tarif wealth tax-nya. Jadi orang-orang kaya macam bos
              Djarum, bos TV akan dikenai pajak kekayaan di luar pajak penghasilan dan pajak yang sudah
              ada," paparnya.

              Dia optimistis kebijakan ini sebagai salah satu instrumen memotong kemiskinan dan memperkecil
              ketimpangan. Indonesia harus mau berkaca selama ini para miliuner Indonesia bisa santai karena
              tidak dibebani oleh pajak kekayaan. "Mereka bisa saja bilang sudah setor pajak penghasilan,
              tetapi itu berkat dari kegiatan ekonomi yang berlangsung. Kekayaan yang selama ini dimiliki
              tidak dikenai pajak," tegasnya.

              Tidak hanya itu, dia juga mengusulkan akan lebih bagus bila instrumen itu diikuti dengan pajak
              warisan. Salah satu upaya memotong kemiskinan dan ketimpangan bisa dilakukan juga pajak
              warisan ini. "Tentunya dengan batasan nominal tertentu. Jadi nanti anak dari konglomerat ketika
              memulai usaha dari harta warisan, kekuatan modal, pertamanya akan lebih rendah. Dengan
              begitu  anak  seorang  toko  kelontong yang tidak dikenakan  pajak  kekayaan  dan  warisan bisa
              bersaing dengan anak konglomerat tersebut," katanya.

              Sementara itu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku bakal melakukan intervensi
              dalam  mencegah  peningkatan  kemiskinan  melalui  instrumen  Anggaran  Pendapatan  Belanja
              Negara (APBN). Menurut Menkeu jika tidak diintervensi dengan APBN, mata rantai kemiskinan
              sulit sekali diputus.

              "Contohnya saja ada masyarakat paling miskin sebesar 20% itu kalau anaknya enggak imunisasi,
              kurang gizi, enggak sekolah, maka orang miskin akan menghasilkan anak-anak yang miskin juga.
              Jadi mereka enggak naik status sosialnya, maka harus dipotong tali kemiskinan antar generasi
              dengan menggunakan instrumen APBN," kata Sri Mulyani.

              Menurutnya,  APBN  merupakan  kebijakan  pemerintah  yang  diberikan  kepada  rakyat  yang
              memiliki instrumen kebijakan mencapai mandat agar Indonesia bisa sejahtera. Apalagi saat ini
              pemerintah berikhtiar untuk menjalankan ekonomi dengan sehat dan tepat.

              "Mandat dan tujuannya adalah mencapai masyarakat yang sejahtera, yang berkesinambungan.
              Jadi usahakan APBN enggak broken atau enggak rusak biar enggak jadi masalah," ungkapnya.
              Terpisah,  pengamat  ekonomi  dari  CORE  Indonesia  Piter  Abdullah,  mengatakan,  di  tengah
              pandemi Covid-19 ini,menekan angka kemiskinan bukanlah prioritas. Seharusnya yang menjadi
              fokus  pemerintah  adalah  menanggulangi  pandemi  dan  membantu  mereka  yang  terdampak.
              Khususnya yang terdampak masuk kelompok miskin.
              Anggota DPR Komisi XI Puteri Komarudin menambahkan potensi peningkatan angka kemiskinan
              sangat besar karena hampir semua sektor ekonomi terdampak pandemi. Namun program PEN
              yang dirumuskan saat ini dapat menjadi modal untuk menekan angka kemiskinan.



                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34