Page 253 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 253

"Bisa disadari penurunan rata-rata upah terjadi karena dampak pandemi COVID-19," ucap Kepala
              BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

              BPS  menyatakan  pekerja  di  semua  provinsi  Indonesia  kompak  mengalami  penurunan  upah.
              Penurunan upah hanya tidak terjadi di Maluku Utara, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Aceh, D.I
              Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur. NTT bahkan menjadi provinsi dengan kenaikan upah
              terbanyak yaitu 1,96 persen.

              Penurunan upah tertinggi dialami oleh Bali dengan sebanyak 17,91 persen, disusul Kepulauan
              Bangka Belitung 16,98 persen dibandingkan Agustus 2019.

              Pulau Jawa sendiri juga mengalami penurunan. Misalnya DKI Jakarta turun 4,69 persen, Jawa
              Barat turun 7,41 persen, Jawa Timur turun 3,87 persen, Jawa Tengah turun 4,77 persen, dan
              Banten turun 4 persen.

              Penurunan  upah  ini  menurut  BPS  terjadi  karena  banyak  pekerja  mengalami  pemutusan
              hubungan kerja. Sementara sebagian lainnya terpaksa tidak bisa bekerja penuh maupun berubah
              menjadi setengah menganggur.

              "Banyak kerja tadi bekerja penuh jadi tidak penuh. Setengah pengangguran meningkat," ucap
              Suhariyanto.

              Jika dirinci berdasar lapangan usaha yang memiliki upah di bawah rata-rata nasional Rp2,76 juta
              adalah  jasa  pendidikan,  industri  pengolahan,  pengadaan  air,  perdagangan,  akomodasi  dan
              makan  minum,  pertanian  dan  jasa  lainnya.  Sektor  pertanian  dan  jasa  lainnya  menjadi  yang
              terendah dengan upah Rp1,91 juta dan 1,69 juta.

              Dalam penurunan upah ini, baik pekerja laki-laki maupun perempuan sama-sama mengalaminya.
              Pekerja laki-laki mengalami penurunan upah Rp190 ribu dari Rp3,17 juta menjadi  2,98 juta.
              Sementara pekerja perempuan mengalami penurunan upah Rp100 ribu dari Rp2,45 juta menjadi
              Rp2,35 juta.


              Adapun Kementerian Ketenagakerjaan telah memutuskan upah minimum tahun 2021 tidak akan
              mengalami  kenaikan.  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  beralasan  pemerintah  perlu
              mempertimbangkan kondisi ekonomi yang berada dalam tahap pemulihan, Selasa (27/10/2020).

























                                                           252
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258