Page 255 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 255
PERKUAT PEMBANGUNAN SDM PARIWISATA AGAR DIAKUI DI ASEAN
Semua pihak hendaknya memperkuat sinergi sesuai kapasitas dan peran masing-masing untuk
membentuk SDM unggul, terutama SDM Pariwisata Indonesia yang diakui di Asean. Untuk itu,
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar Harmonisasi Mekanisme Kerja Asean
Tourism Professional Registration System (ATPRS).
"Hal ini dilakukan untuk memperkuat kualitas dan kuantitas pelaku pariwisata profesional yang
memiliki standar Asean. Diharapkan pertemuan hari ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua," kata Ketua BNSP, Kunjung Masehat, di Jakarta, Rabu (4/11).
Kunjung mengatakan sejak tahun 2015, menjadi salah satu dari delapan bidang yang disepakati
untuk masuk ke Mutual Recognition Arrangement (MRA) atau perjanjian saling pengakuan di
tingkat Asean. Namun hingga kini, perkembangan bidang berjalan lambat.
"BNSP yang diberi peran sebagai lembaga Tourism Professional Certification Board (TPCB), ingin
membantu percepatan implementasi Asean MRA-TP di Indonesia dengan meningkatkan
koordinasi antar lembaga dan memperkuat fungsi dari para stakeholder terkait, serta
mengharmonisasikan mekanisme kerjanya," jelasnya.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Wisnu Bawa Tarunajaya, mengatakan, salah satu komponen penting untuk mendukung
kesepakatan Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional (MRA-TP) adalah
keberadaan ARTPS.
Menurut Wisnu, ATPRS merupakan terobosan positif yang sudah lama ditunggu oleh para
pelaku/pekerja pariwisata. ATPRS merupakan sebuah yang didesain khusus sebagai wadah
informasi mengenai detail para pelaku atau pekerja pariwisata yang tersertifikasi Asean Tourism
Professional (ATPs). Para pelaku pariwisata dapat mendaftarkan diri mereka, pada tersebut
dengan menampilkan profile, kualifikasi dan pengalaman yang telah dijalani.
Wisnu mengungkapkan saat ini data ATPRS baru mencapai 4.570 orang. Rinciannya berasal dari
Filipina seabnyak 3.492 orang, Indonesia (426), Thailand (153), Kamboja (38), Malaysia (23),
dan Myanmar (22). n.
254