Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 103

Odang menggambarkan bahwa saat ini terdapat 37,44 juta peserta BPJS Kesehatan dari segmen
              pekerja penerima upah (PPU). Jika kepala keluarga itu terkena PHK atau diputus kontraknya,
              terdapat  risiko  satu  keluarga  itu  berhenti  kepesertaannya  dari  BPJS  Kesehatan  atau  mereka
              berpindah menjadi peserta mandiri jika mampu.

              Di  sisi  lain,  masa  pandemi  Covid-19  makin  menekan  kondisi  ekonomi.  Oleh  karena  itu,
              pemerintah  harus  siap  menampung  para  pekerja  kontrak  dan  outsource  yang  rentan  untuk
              masuk ke segmen peserta penerima bantuan iuran (PBI).

              "Maka, kekuatan fiskal harus kuat, karena kalau [pekerja kontrak dan outsource] itu masuk ke
              PBI,  akan  ditanggung  oleh  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  [APBN],"  ujarnya  saat
              dihubungi Bisnis, Rabu (7/10).

              Dia menilai bahwa pemerintah dapat mengantisipasi hal tersebut dengan kebijakan yang lebih
              fleksibel,  misalnya  dengan  membebaskan  pekerja  terkena  PHK  dari  iuran  selama  belum
              mendapatkan pekerjaan. Karena jika tidak, perolehan iuran BPJS Kesehatan dapat menurun dan
              beban fiskal makin berat.

              Menurutnya,  penerapan  sistem  kerja  kontrak  akan  semakin  bertambah  sejalan  dengan
              perubahan industri. Dia memberi contoh Australia mencatatkan sekitar 30% karyawan dengan
              perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). Kendati demikian, jaminan sosial bagi pekerja tetap
              harus dijamin.

              (Wibi Pangestu Pratama)


















































                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108