Page 116 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 116

UU CIPTA KERJA PASTIKAN NEGARA LINDUNGI PEKERJA

              Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan keberadaan
              Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja  justri  memastikan  negara  melindungi  pekerja.  Menurut
              Airlangga. lewat UU Cipta kerja, perlindungan kepada pekerja justru ditingkatkan, dimana negara
              hadir untuk kepastian pemberian pesangon melalui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang
              dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.

              Selain itu. Program JKP tidak mengurangi manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Jaminan
              Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT). dan Jaminan Pensiun (JP) tanpa menambali beban
              iuran  dari  pekerja  atau  pengusaha.  Bahkan,  melalui  UU  ini  pekerja  di  sektor  informal  bisa
              bertransformasi ke sektor formal.

              "Kini pengaturan jam kerja disesuaikan dengan sistem kerja Industri 4.0 dan ekonomi digital.
              Bahkan RUU Cipta Kerja tidak menghilangkan hak cuti haid, cuti hamil yang telah diatur dalam
              UU Ketenagakerjaan," kata Airlangga, dalam konferensi pers penjelasan UU Cipta Kerja bersama
              11 Menteri, di Jakarta, Rabu (7/10).

              Dia  mengungkapkan.  UU  Cipta  Kerja  ditujukan  untuk  menyederhanakan,  sinkronisasi,  dan
              memangkas  regulasi  yang  banyak  aturan  atau  dikenal  sebagai  obesitas  regulasi  yang  bisa
              menghambat pembukaan lapangan kerja.
              Airlangga memaparkan. UU Cipta Kerja diyakini bisa membawa Indonesia mampu keluar dari
              jebakan negara berpendapatan menengah alias middle income trap. Adapun, untuk bisa lolos
              dari masalah ini tak terlepas dari sisi penciptaan tenaga kerja, termasuk bagi kalangan anak
              muda pada masa mendatang.

              Dia  menjelaskan.  Indonesia  punya  target  untuk  lolos  middle  income  trap  dengan  bonus
              demografi saat ini. sehingga golden moment ini tidak kita ke-sampingkan, karena ini momentum
              bagi Indonesia. Apalagi saat ini kita sudah masuk dalam upper middle income country.
              'Tapi, ada tantangannya terciptanya angkatan kerja di Indonesia. Kita ketahui ada 2,92 juta anak
              muda yang membutuhkan lapangan kerja apalagi ditengah pandemi Covid ini kebutuhan pada
              lapangan kerja baru sangat mendesak," ujar Airlangga.

              Sedangkan  bagi  pelaku  usaha,  lanjut  Airlangga,  UU  Cipta  Kerja  memberi  manfaat  seperti
              kemudahan dan kepastian dalam mendapatkan perizinan berusaha, dengan penerapan perizinan
              berbasis risiko dan penerapan standar.

              Adapula pemberian hak dan perlindungan pekerja, buruh yang dapat dilakukan dengan baik,
              akan meningkatkan daya saing dan produktivitas. Pengusaha juga mendapatkan insentif dan
              kemudahan,  baik  dalam  bentuk  insentif  fiskal  maupun  kemudahan  dan  kepastian  pelayanan
              dalam rangka investasi.

              "Adanya ruang kegiatan usaha yang lebih luas, untuk dapat dimasuki investasi dengan mengacu
              kepada bidang usaha yang diprioritaskan Pemerintah" ucap Airlangga.

              Pengusaha juga mendapatkan jaminan perlindungan hukum yang cukup kuat dengan penerapan
              ultimum remedium yang berkaitan dengan sanksi.

              Pelanggaran  administrasi  hanya  dikenakan  sanksi  administrasi,  sedangkan  pelanggaran  yang
              menimbulkan akibat K3L (Keselamatan, Keselamatan. Keamanan, dan Lingkungan) dikenakan
              sanksi pidana.





                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121