Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 224

"Jadi, upah minimum ini tetap kita atur, kemudian ketentuannya juga tetap mengacu Undang-
              Undang  13/2003  dan  PP  No.  78/2015.  Memang  selanjutnya  akan  diatur  dengan  peraturan
              pemerintah. Jadi formula lebih detailnya diatur dengan peraturan pemerintah," katanya dalam
              konfrensi pers daring, Rabu (7/10/2020).

              Ida juga memastikan bahwa upah minimum kabupaten/kota (  UMK  ) masih dipertahankan.

              "Terdapat  penegasan  variabel  dan  formula  dalam  penetapan  upah  minimum  berdasarkan
              pertumbuhan  ekonomi  atau  inflasi.  Selain  itu  ketentuan  mengenai  upah  minimum
              kabupaten/kota juga tetap dipertahankan. Saya ulang untuk menegaskan bahwa upah minimum
              kabupaten/kota tetap dipertahankan," katanyam  Hal lainnya lanjut Menaker,  UU Cipta Kerja
              menghapus mengenai penangguhan pembayaran upah minimum. Menurut dia, ini telah jelas
              disebutkan di dalam UU Cipta Kerja. Di samping itu juga, memperkuat perlindungan upah bagi
              para pekerja/buruh serta meningkatkan pertumbuhan sektor usaha mikro dan kecil, di dalam UU
              Cipta Kerja juga mengatur pengupahan di sektor UMKM.

              Ida menekankan, pembuatan beleid tersebut tidak hanya mementingkan pekerja informal, tetapi
              juga harus memastikan perlindungan bagi usaha mikro dan kecil.

              "Jadi,  perluasan  kesempatan  kerja  juga  kita  harapkan  dari  UMKM  kita  dan  akan  diatur
              pengupahannya di dalam Undang-Undang Cipta Kerja," ujar dia.
              Sebelumnya,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menyatakan,
              Omnibus Law UU Cipta Kerja  terutama klaster Ketenagakerjaan merugikan para buruh/pekerja.
              Salah satunya karena adanya penghapusan UMP, UMK, UMSK dan UMSP.

              Menurut dia, UMK ditetapkan bersyarat yang diatur kemudian adalah pemerintah. Hal ini sebut
              dia,  hanya  menjadi  alibi  bagi  pemerintah  untuk  menghilangkan  UMK  di  daerah-daerah  yang
              selama ini berlaku, karena kewenangan untuk itu ada di pemerintah. Padahal dalam UU Nomor
              13 Tahun 2003, UMK langsung ditentukan tanpa syarat.
              Selain  itu,  yang  diwajibkan  untuk  ditetapkan  adalah  upah  minimum  provinsi  (UMP).  Hal  ini
              menurut  Said  Iqbal,  makin  menegaskan  bahwa  UMK  hendak  dihilangkan,  karena  tidak  lagi
              menjadi kewajiban untuk ditetapkan.

              Adapun  yang  diinginkan  buruh  adalah  UMK  ditetapkan  sesuai  UU  No.  13  Tahun  2013  tanpa
              syarat, dengan mengacu kepada kebutuhan hidup layak (KHL).




























                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229