Page 367 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 367

terkait  serta  pemerintah  daerah,  khususnya  dinas-dinas  yang  membidangi  urusan
              ketenagakerjaan di daerah
              positive - Nurma Midayanti (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS) Hal ini
              untuk  meyakinkan  kepada  pekerja/buruh  bahwa  amanat  perlindungan  terhadap  hak-hak
              pekerja/buruh sebagaimana diatur dalam UU Cipta Kerja dapat segera dijalankan



              Ringkasan
              Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 82 persen  tenaga kerja  mengalami perubahan
              pendapatan  atau  penurunan  akibat  pandemi  Covid-19.  Data  tersebut  diperoleh  berdasarkan
              survei online dilakukan BPS kepada 87.000 tenaga kerja.



              SURVEI BPS: 82 PERSEN PENDAPATAN PEKERJA TURUN AKIBAT PANDEMI
              Jakarta -  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 82 persen  tenaga kerja  mengalami
              perubahan  pendapatan  atau  penurunan  akibat  pandemi  Covid-19.  Data  tersebut  diperoleh
              berdasarkan survei online dilakukan BPS kepada 87.000 tenaga kerja.

              "Dari  sisi  perubahan  pendapatan  bahwa  ada penurunan  pendapatan  sekitar  lebih  dari  82,85
              persen,"  kata  Direktur  Statistik  Kependudukan  dan  Ketenagakerjaan  BPS,  Nurma  Midayanti,
              dalam video conference di Jakarta, Rabu (6/10).

              Sementara  sebanyak  15  persen  tenaga  kerja  dari  jumlah  sampel  tersebut  tidak  mengalami
              perubahan  pendapatan  atau  tetap.  Kemudian  sisanya  sekitar  2,55  persen  justru  mengalami
              peningkata    "Kemudian  8  dari  10  perusahaan  mengalami  penurunan  pendapatan.  Dari  sisi
              pendapatan  perusahaan  itu  sekitar  8  dari  10  dengan  UMK  yang  paling  mengalami  dampak
              penurunan pendapatan," kata dia.
              Di samping itu, hasil survei juga menunjukan kebijakan perusahaan terhadap tenaga kerjanya.
              Diantaranya pengurangan jam kerja sebanyak 32,06 persen, dirumahkan tidak dibayar sebanyak
              17,06 persen, dan diberhentikan dalam waktu singkat 12,83 persen.

              Selanjutnya, hasil survei survei perusahaan terhadap  tenaga kerja  yang dirumahkan dengan
              dibayar sebagian mencapai 6,46 persen dan dirumahkan dengan dibayar penuh mencapai 3,69
              persen.

              "Kalau  dari  sektor  dicatat  bahwa  yang  paling  terdampak  itu  adalah  sektor  akomodasi  dan
              makanan minum, jasa lainnya dan transportasi dan pergudangan. Itu dari hasil survei kami,"
              tandas dia.

              Country  Manager  Jobstreet  Indonesia,  Faridah Lim  mencatat  sebanyak  54  persen  pekerja  di
              Indonesia mengalami dampak signifikan akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 35
              persen diberhentikan secara permanen, dan 19 persen sisanya dirumahkan sementara.


              "Itu adalah data yang kita dapatkan bahwa valid terjadinya pemutusan hubungan kerja dari
              dunia usaha pada dunia kerja," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (6/10).

              Adapun pekerja yang paling terkena dampaknya dalam hal pemberhentian kerja permanen atau
              sementara yakni di sektor hospitality atau catering yang mencapai 85 persen. Kemudian diikuti
              oleh pariwisata dan travel yakni 82 persen.




                                                           366
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372