Page 368 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 368

Selanjutnya,  industri  pakaian,  garmen,  textile  juga  mengalami  dampak  besar  terhadap
              pemberhentian pekerja atau sementara yakni hampir sebesar 71 persen. Juga industri makanan
              dan minuman ini juga terdampak cukup signifikan mencapai 69 persen, kemudian arsitektur
              bangunan 64 persen.

              "Mungkin sedikit data di bawah profile siapa sih pekerja yang paling dominan terdampak adalah
              yang mereka sedang tidak bekerja full time itu mencapai 67 persen. dan sisi penghasilan juga
              kita bisa lihat bahwa yang paling tinggi terdampak adalah yang penghasilan dibawah Rp2,5 juta
              itu mencapai 74 persen," sambung dia.

              Reporter:  Dwi  Aditya  Putra    Sumber:  Merdeka.com    Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah
              menyebut, terlalu dini untuk menilai jika UU Cipta Kerja akan membuat buruh rentan terkena
              PHK. Sebab, dia menilai semangat undang-undang anyar ini justru telah banyak mengakomodir
              kepentingan buruh.

              "Sangat prematur apabila secara tergesa-gesa kita menyimpulkan bahwa UU Cipta Kerja akan
              rentan terhadap PHK pekerja/buruh. Padahal semangat yang dibangun dalam RUU Cipta Kerja
              ini justru untuk memperluas penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas perlindungan
              bagi pekerja/buruh, utamanya perlindungan bagi pekerja/buruh yang mengalami PHK melalui
              program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)," tegas Ida di Jakarta, Selasa (6/10).

              Lebih jauh, Ida juga menanggapi polemik yang terjadi pada tataran masyarakat atas penolakan
              pengesahan  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja.  Menurutnya,  ada  dua  cara  yang  akan  di
              maksimalkan pemerintah untuk meyakinkan masyarakat agar legowo menerima kehadiran UU
              kontroversial itu.

              "Bagaimana meyakinkan para buruh untuk menerima RUU Cipta Kerja agar tujuan utama RUU
              memulihkan ekonomi tercapai?. Terdapat 2 (dua) hal penting yang dilakukan oleh Pemerintah,"
              jelasnya.

              Petama,  mengintensifkan  dialog  dengan  pemangku  berbagai  pemangku  kepentingan.
              "Utamanya unsur pekerja/buruh dan pengusaha dengan dibantu jejaring kementerian/lembaga
              terkait  serta  pemerintah  daerah,  khususnya  dinas-dinas  yang  membidangi  urusan
              ketenagakerjaan di daerah," jelasnya.

              Terakhir, Pemerintah segera menyusun peraturan pelaksanaan UU Cipta Kerja dalam bentuk
              Peraturan Pemerintah dan peraturan lain dibawahnya.

              "Hal ini untuk meyakinkan kepada pekerja/buruh bahwa amanat perlindungan terhadap hak-hak
              pekerja/buruh sebagaimana diatur dalam UU Cipta Kerja dapat segera dijalankan," terangnya..
























                                                           367
   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373