Page 388 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 388

Said Iqbal membantah pendapat beberapa pihak yang menyatakan Mogok Nasional merupakan
              tindakan ilegal.
              Menurut dia, aksi tersebut sebagai bentuk protes kaum buruh atas disahkannya RUU Ciptaker.

              Hal  itu  sesuai  dengan  Undang-undang  Nomor  9  Tahun  1998  tentang  Kemerdekaan
              Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan Pasal 4 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000.

              "Selain itu, dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU No 39 Tahun 1999
              tentang HAM dan UU No 12 tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang
              Hak-Hak Sipil dan Politik," ujar Said Iqbal.

              Aksi Mogok Nasional ini dilaksanakan dengan tertib, damai, dan tidak anarkistis.

              Aksi ini, ujar dia, semata-mata agar pemerintah dan DPR membuka mata atas aspirasi rakyat
              terhadap RUU Ciptaker.

              Menurut  dia,  masih  banyak  rakyat  yang  meminta  pemerintah  dan  DPR  membatalkan  RUU
              Ciptaker yang sudah disahkan.

              Sebab,  aturan  sapu  jagat  itu  memuat  persoalan  mendasar  seperti  pengurangan  pesangon,
              karyawan kontrak dan outsourcing seumur hidup, Upah Minimum Sektoral Kabupaten atau Kota
              (UMSK) dihilangkan, ada syarat khusus untuk penetapan Upah Minimum Kabupaten atau Kota
              (UMK), hingga potensi hilangnya jaminan kesehatan.

              "KSPI juga mengimbau agar buruh yang melakukan aksi tetap mengutamakan kesehatan agar
              tidak terpapar Covid-19. Tetap menggunakan masker di lokasi aksi dan menjaga jarak di antara
              massa aksi," pesan Said Iqbal.

              (ast/jpnn)









































                                                           387
   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393