Page 450 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 450

Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat yang akan menggelar
              aksi  unjuk  rasa  pengesahan  Undang-undang  Cipta  Kerja  untuk  tetap  menerapkan  protokol
              kesehatan.

              Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid -19 Wiku Adisasmito dalam Konferensi
              Pers virtual di Istana Kepresidenan Jakarta.

              "Satgas  mengimbau  kepada  masyarakat  yang  ingin  melaksanakan  hak-haknya  dalam
              berdemokrasi  untuk  tetap  menerapkan  protokol  kesehatan.  Tetaplah  memakai  masker  serta
              menjaga jarak," kata Wiku.

              Menurut Wiku pemerintah terus melakukan antisipasi munculnya klaster baru penyebaran Covid-
              19.

              Salah satunya klaster yang diakibatkan karena adanya kerumunan, karena berdasarkan data
              yang diterima Satgas, sudah mulai bermunculan klaster dari sektor industri.

              "Klaster industri sudah banyak bermunculan. Ini tentunya juga berpotensi mengganggu kinerja
              pabrik dan industri lainnya. Dan potensi serupa juga akan muncul dalam kegiatan berkerumun
              yang dilakukan hari ini," katanya.

              Demi keamanan dan kebaikan semua masyarakat, aktivitas apapun termasuk unjuk rasa harus
              tetap menerapkan protokol kesehatan.

              Mulai  dari  mengenakan  masker,  mencuci  tangan  dengan  sabu,  menjaga  jarak,  hingga
              menghindari kerumunan.

              Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah belum berencana untuk menerapkan undang-
              undang kekarantinaan dalam merespon aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja Omnibus Law.

              "Sampai  dengan  saat  ini  tidak  ada  rencana  untuk  menggunakan  UU  Kekarantinaan  dalam
              merespons ini," kata Wiku.
              Undang-undang  kekarantinaan  bisa  dijadikan  dasar  untuk  membubarkan  aksi  buruh  yang
              melakukan mogok nasional dan berunjuk rasa memprotes UU Cipta Kerja Omnibus Law.

              Terkait dengan pembubaran aksi unjuk rasa menurut Wiku, merupakan kewenangan dari aparat
              kepolisian.

              Pihaknya hanya mengingatkan para pengunjukrasa agar menerapkan protokol kesehatan saat
              menyampaikan aspirasinya.

              "Pembubaran kegiatan aspirasi merupakan kewenangan dari pihak aparat penegak hukum dalam
              hal ini kepolisian yang sedang bertugas. Oleh karena itu kami mendorong agar para pihak yang
              ingin menyampaikan aspirasinya untuk mematuhi arahan dari pihak kepolisian selama kegiatan
              berlangsung,"katanya.

              PKS Minta Jokowi Terbitkan Perppu Cabut UU Cipta Kerja  Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta
              Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
              atau Perppu, mencabut Undang- Undang Cipta Kerja (Ciptaker).
              "Presiden  Jokowi  harus  mendengar  suara  buruh  dan  masyarakat,  terbitkan  Perppu,  cabut
              Undang-Undang  Cipta  Kerja.  Sebab  buruh  dan  masyarakat  menolak  keberadaannya"  kata
              Syaikhu.





                                                           449
   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454   455