Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 125

Selain itu, peserta magang kerap dipekerjakan seperti pekerja/buruh pada umumnya sementara
              tingkat  kesejahteraan  peserta  magang  jauh  berbeda  dengan  pekerja/buruh  seperti  hanya
              mendapatkan uang saku, bekerja delapan jam sehari atau 40 jam seminggu, bahkan ada yang
              diwajibkan untuk ikut lembur, dan praktik pemagangan lebih buruk dari outsourcing.

              Menurut  Timboel,  argumentasi  yang  disampaikan  oleh  SP/SB  tersebut  tidak  salah,  karena
              memang faktanya ada pelanggaran aturan pemagangan oleh oknum perusahaan. "Malahan ada
              pelaksanaan pemagangan melalui sistem  outsourcing," kata dia.

              Pemagangan bukan sistem hubungan kerja. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan
              kerja  yang  diselenggarakan  secara  terpadu  antara  pelatihan  di  lembaga  pelatihan  dengan
              bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh
              yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam
              rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu (definisi menurut UU Nomor 13 Tahun
              2003 tentang Ketenagakerjaan).

              Ia  mengatakan,  peningkatan  keterampilan  melalui  pelatihan  vokasional  seperti  pemagangan
              merupakan kebutuhan bagi pekerja saat ini, untuk memenuhi kebutuhan SDM industri.

              Menurut  Timboel,  dengan  karakteristik  penduduk  bekerja  Indonesia  yang  didominasi  oleh
              pekerja lulusan SD ke bawah sebanyak 37,41% (49.03 juta orang) dan lulusan SMP sebanyak
              18,54% (24,3 juta) tentunya pelatihan vokasional menjadi hal penting.

              "Demikian juga dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 6,26 persen (per Februari
              2021), tentunya pemagangan dapat menjadi sarana penurunan TPT," kata dia.
              Timboel  mengatakan,  peningkatan  keterampilan  dengan  pemagangan  tentunya  akan  lebih
              memapukan pencari kerja memahami pekerjaan yang ada di industri karena mereka langsung
              bersentuhan dengan teori dan praktik simulasi, serta praktik kerja di unit produksi perusahaan.

              "Para peserta pemagangan langsung mendapatkan pelajaran teori dan praktik simulasi tentang
              sistem  kerja  mesin  atau  peralatan  lainnya,  dan  juga  langsung  mempraktikannya  dengan
              menggunakan mesin atau peralatan produksi lainnya," kata dia.

              Tentunya pemagangan, kata dia, juga dapat menjadi sarana rekrutmen, bagi peserta magang
              yang memang berprestasi bisa direkrut oleh perusahaan menjadi pekerja tetap di sana.

              Menurut Timboel, dengan ikut langsung dalam proses produksi tentunya peserta pemagangan
              akan  lebih  memahami  proses  produksi  yang terjadi,  dan  peserta pemagangan  mendapatkan
              pengalaman langsung dan sertifikat pada akhir masa pemagangan.

              Ada  pun  ketentuan  tentang  pemagangan  diatur  dalam  UU  Nomor  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan  dan  secara  operasional  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 6 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.

              Dalam Permenaker Nomor 6 Tahun 2020 ini disyaratkan berbagai hal seperti jumlah peserta
              magang paling banyak 20 persen dari jumlah pekerja di satu perusahaan, hal-hal yang harus
              dimiliki  perusahaan  penyelenggara  pemagangan  seperti  unit  pelatihan,  sarana-prasarana,
              program  pemagangan,  dan  instruktur,  lamanya  pelaksanaan  program  pemagangan,  adanya
              perjanjian  pemagangan  (berisi  hak  dan  kewajibana  peserta  pemagangan  dan  perusahaan),
              pengesahan perjanjian pemagangan oleh dinas tenaga kerja, dsb.

              Dalam perjanjian pemagangan ada kewajiban perusahaan terhadap peserta pemagangan seperti
              menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja
              (K3).


                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130