Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 122
karyawannya bekerja dari rumah atau work from home (WFH) tidak memecat secara semena-
mena para pegawai.
"Sebagai koordinator PPKM darurat, saya memastikan agar perusahaan-perusahaan esensial
sama perusahaan non esensial yang sedang menjalankan work from home tidak dapat
diberhentikan atau dipecat secara sepihak oleh perusahaan," kata Luhut secara konferensi pers
virtual bersama jajaran gubernur dan aparat pada Senin (5/7).
Menko Marves pun mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)
Ida Fauziyah agar memerintahkan pelaksanaan itu terimplementasi atau dengan kata lain, tidak
memperbolehkan ada penghentian kerja sepihak ke pegawai yang WFH.
"Saya barusan telepon Ibu Menaker untuk memberi tahu kepada perusahaan-perusahaan untuk
tidak memecat pegawainya dalam konteks ini," tegasnya.
Selain itu, Luhut juga memerintahkan kepala daerah untuk melakukan pencatatan perusahaan
mana saja yang wajib mematuhi aturan PPKM darurat soal kapasitas kerja. Pasalnya, hanya
sektor esensial dan kritikal yang diizinkan keluar masuk Jakarta selama pengetatan ini.
Dalam kebijakan tersebut, cakupan sektor esensial yang mengizinkan maksimal 50% karyawan
bekerja dari kantor atau WFO adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem
pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina covid-
19, serta industri orientasi ekspor.
Sedangkan, cakupan sektor kritikal, yaitu energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi,
industri makanan, minuman dan penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional,
penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (seperti listrik dan air),
serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat yang memperbolehkan maksimal 100%
WFO.
"Saya juga berharap dalam konteks ini, TNI-Polri dan gubernur tetap konsisten melakukan
pencatatan dan kita harus mengimbau semua perusahaan juga untuk mematuhi ketentuan itu
karena ini merupakan kepentingan kita semua," tandas Luhut. (OL-4).
121